Sukapura (WartaBromo.com) – Proses pemulihan ekosistem di wilayah Gunung Bromo akibat kebakaran, diprediksi membutuhkan 5 tahun. Biaya yang diperlukan mencapai Rp 3,5 miliar dari total taksiran kerugian hingga Rp 5,4 miliar.
“Pemulihan ekosistem berdurasi cukup lama, agar pepohonan asli di wilayah tersebut tumbuh optimal,” kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Hendro Widjanarko, Jumat (22/9/2023).
Hendro menyebut, pohon-pohon asli di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, rusak akibat terbakar. Pohon seperti cemara gunung, kesek, tutup, pasang, membutuhkan perawatan ekstra. Sehingga membutuhkan waktu tiga sampai lima tahun.
TNBTS, lanjut Hendro, akan memberlakukan 3 mekanisme untuk pemulihan ekosistem di wilayah Gunung Bromo. Mekanisme pertama adalah pemulihan secara alami, khususnya di area savana atau padang rumput.
Selanjutnya ada rehabilitasi lewat penanaman pohon. Terutama lahan yang pohonnya habis terbakar. Mekanisme ketiga adalah restorasi, yakni upaya mengembalikan unsur hayati.
“Jadi yang alam ini untuk savana secara alami, nanti kita lihat alam bisa memulihkan diri sendiri. Mudah-mudahan sebulan dua bulan ini sudah bisa pulih untuk savana,” tuturnya.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, kebakaran telah melanda wilayah Gunung Bromo pada Agustus 2023 dan September 2023. Area seluas 504 hektar yang didominasi oleh savana, rusak. (lai/saw/yog)