Purwosari (WartaBromo.com) – Hujan mengguyur sebagian wilayah Purwosari dan Prigen pada Rabu (13/9/2023) petang kemarin. Hujan yang pertama kali turun ini dikenal oleh orang Jawa sebagai hujan ‘siraman’.
Berdasarkan informasi yang didapatkan wartabromo.com, intensitas hujan masih belum merata baik di sebagjan wilayah Purwosari Purwodadi maupun di Prigen. Durasi hujan cukup lama yakni berkisar antara 15 – 30 menit dengan intensitas sedang.
“Dayurejo Hujan tapi bulu kandang terang (cerah), “ujar salah seorang bolo warmo melalui siaran live di wartabromo.
Tak hanya wilayah Prigen, di Purwodadi hujan juga belum sepenuhnya merata. Desa terdekat dengan akses pendakian arjuna yakni Desa Tambaksari juga belum turun hujan.
Untuk diketahui, BMKG memprediksi awal musim hujan secara umum akan terjadi pada bulan November 2023.
Namun, akibat tingginya keragaman iklim di Indonesia,maka awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah. Sementara periode puncak musim hujan sendiri diprediksi umumnya terjadi di Januari dan Februari 2024.
Musim Hujan pada tahun 2023/2024 umumnya akan tiba lebih lambat dibandingkan dengan biasanya. Curah hujan yang turun pada periode musim hujan 2023/2024 pada umumnya diprediksi akan normal dibandingkan biasanya,” ungkap
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers prakiraan musim hujan 2023/2024 di Jakarta, Jum’at (8/9/2023) lalu.
“Meskipun demikian ada beberapa daerah yang diprediksi mengalami curah hujan yang lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan biasanya,” tambah dia.
Dwikorita menerangkan, bahwa awal musim hujan umumnya berkait erat dengan peralihan Angin Timuran (Monsun Australia) menjadi Angin Baratan (Monsun Asia). Berdasar prediksi BMKG, Angin Timuran diprediksi masih tetap aktif hingga November 2023, utamanya di Indonesia bagian Selatan. Sementara itu, Angin Baratan diprediksi akan datang lebih lambat dari normalnya. (yog)