Probolinggo (WartaBromo.com) – Sepekan terakhir warga Kabupaten Probolinggo mulai resah. Mereka kesulitan mendapatkan elpiji (LPG) ukuran 3 kilogram bersubsidi.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi warga. Karena elpiji 3 kilogram gas cair menjadi salah satu alat terpenting untuk menyiapkan makanan sehari-hari.
M. Rizqil Hidayat, warga Desa Ketompen, Kecamatan Pajarakan, mengatakan kesulitan menemukan elpiji 3 kilo selama seminggu terakhir. Dia mengunjungi beberapa toko di desanya bahkan di luar desa. Tapi tidak dapat menemukannya.
“Sulit untuk menemukan minggu ini, tidak ada barang. Akhirnya kembali ke tungku untuk memasak,” ujarnya, Kamis (27/7/2023).
Di tempat lain di Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Abdurrahman Ali, pemilik toko pracangan, mengatakan, saat ini stok elpiji 3 kilo di tokonya tidak ada. Biasanya agen bisa mengantarkan kepadanya 2-3 kali seminggu.
“Waktu saya tanya ke agen ini, yang ini kosong, agen yang lain juga kosong. Meski banyak yang mencari, hari ini ada sepuluh orang yang mencari elpiji di tempat saya, ada juga yang di luar desa,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, seluruh toko di desanya kini kehabisan stok elpiji bersubsidi. Bahkan, dirinya hanya punya elpiji yang digunakan di dapurnya.
“Informasi yang saya terima dari agen mengatakan aturannya berubah. Tapi aturannya belum disosialisasikan, masalah elpiji sudah muncul. Kalo yang didapur habis, saya harus kembali ke kompor,” jelas Rahman.
Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Kabupaten Probolinggo Jurianto membantah ada kelangkaan. Ia menyebut, masalah kesulitan pasokan elpiji hanya ada di tingkat pengecer. Pasalnya, pasokan Pertamina ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) dan agen tidak ada masalah atau kendala.
“Menanggapi hal tersebut, pemerintah daerah (Pemda) terus berupaya mengatasi masalah ini melalui beberapa langkah strategis. Karena jika tidak segera diatasi, dikhawatirkan akan muncul pihak-pihak yang dengan sengaja memanfaatkan negara ini untuk mencari keuntungan,” dia berkata.
Pemerintah daerah sendiri akan terus berkoordinasi erat dengan Pertamina untuk memantau penyaluran LPG melalui agen dan pangkalan LPG. Karena itu, dia meminta warga untuk tetap tenang.
“Kami berharap masyarakat tidak panik dan membeli sesuai dengan kebutuhannya. Tidak perlu khawatir,” kata penggemar rawon itu. (aly/saw)