Pasuruan (WartaBromo.com) – Kader kesehatan di Kota Pasuruan hanya menerima insentif yang sangat kecil dari pemkot. Dewan meminta agar insentif tersebut dinaikkan.
Juru bicara Fraksi PKB, Machfudz Syafi’i mengungkapkan, ada dua kader kesehatan, yakni kader balita yang tersebar di Posyandu Balita dan kader lansia yang tersebar di Posyandu Lansia.
Machfudz menilai, dua kelompok ini mengemban tugas yang cukup berat. Diantaranya, melakukan pendataan tentang balita stunting, ibu hamil, anak diare, mengolah data sasaran imunisasi, dan mengurus hal-hal administratif lainnya yang berkaitan.
Tidak hanya itu, mereka juga harus memantau perkembangan balita dan lansia. Menurut Machfudz, pemkot hanya memberi mereka insentif Rp60 ribu per bulan.
“Untuk itu, kami memohon kepada pemkot untuk menaikkan insentif kader balita dan kader lansia 100 persen,” kata Machfudz dalam rapat paripurna II dengan agenda penyampaian pandangan umum (PU) fraksi terhadap pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kota Pasuruan tahun anggaran 2022 di Kantor DPRD, Rabu (20/07/2023).
Selain soal kader kesehatan, Fraksi PKB juga mengomentari kerugian yang dialami Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Umbulan Kota Pasuruan.
Machfudz menyebut PDAM mengalami kerugian Rp1.068.000.000. Fraksinya pun mempertanyakan faktor apa saja yang menyebabkan kerugian tersebut.
“Padahal modal yang diberikan Rp42 miliar, belum lagi bantuan berupa sambungan fisik sebesar Rp1,8 miliar. Mohon penjelasan,” imbuh Machfudz.
Pandangan umum fraksi yang disampaikan dalam rapat paripurna II ini selanjutnya akan ditanggapi oleh eksekutif pada rapat paripurna III dengan agenda jawaban eksekutif atas pandangan umum fraksi. (tof/yog)