Pasuruan (WartaBromo.com) – Bagi yang ingin mengajak keluarga berlibur sambil edukasi bisa mengajak ke beberapa tempat bersejarah di Pasuruan. Di tempat-tempat tersebut tentu mengisahkan banyak cerita masa lampau yang menarik disimak.
Apalagi dilansir dari berbagai sumber, Pasuruan merupakan salah wilayah tertua di wilayah Jawa Timur. Bahkan, daerah ini dan telah menjadi saksi perjalanan para leluhur yang mengesankan.
Nah, berikut ini Bolo tempat-tempat bersejarah yang wajib dikuncingi di daerah Pasuruan yang sangat direkomendasikan untuk dikunjungi:
1. Candi Jawi
Candi Jawi adalah salah satu peninggalan sejarah yang paling terkenal di Pasuruan. Candi ini dibangun pada abad ke-14 oleh Kerajaan Majapahit.
Bangunan candi yang megah ini menggambarkan keindahan arsitektur Hindu-Buddha yang khas. Meskipun kondisinya tidak utuh, Candi Jawi masih memukau dengan relief yang halus dan ornamen-ornamen yang rumit.
Selain itu, Di tempat ini para pengunjung akan dapat merasakan keheningan spiritual yang memikat.Candi Jawi bertempat di Jalan Raya Candiwates, Jawi, Kec. Prigen, Kab. Pasuruan, Jawa Timur.
2. Taman Canda Wilwatika
Taman Candra Wilwatikta merupakan salah satu destinasi wisata sejarah di Pasuruan yang sangat direkomendasikan untuk dikunjungi. Tempat ini memiliki nilai sejarah karena dulunya merupakan lokasi latihan bagi pasukan Majapahit.
Pasalnya, pada zaman Majapahit Taman Candra Wilwatikta dapat menampung hingga 15.000 pasukan. Oleh karena itu, para pengunjung yang singgah ke tempat ini akan memperoleh pemahaman awal tentang kejayaan Majapahit pada masa lampau.
Taman Candra Wilwatikta berada dilokasi Sumber Gedang, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. Harga tiket masuk gratis.
3. Pertiraan Belahaan
Selanjutnya adalah Pertiraan Belahan yang merupakan tempat bersejarah di Pasuruan, juga dikenal sebagai sumber tetek atau dengan nama Candi Belahan.
Tempat ini merupakan sebuah pemandian kuno peninggalan Kerajaan Majapahit, berlokasi di Dusun Belahanjowo, Desa Wonosobo, Kecamatan Gempol, Pasuruan.
Menurut cerita, Pertiraan Belahan telah berusia lebih dari 10 abad. Sementara itu, Pertiraan Belahan terdiri dari empat kolam yang masih sering digunakan untuk mandi.
Pada hari-hari tertentu, para pengunjung dari berbagai daerah datang ke objek wisata ini untuk melaksanakan upacara ngalap berkah, sebuah ritual doa kepada Tuhan agar harapan mereka dikabulkan.
Selain itu, masyarakat juga meyakini bahwa wanita yang sedang menstruasi sebaiknya tidak mengunjungi pemandian ini karena diyakini dapat membawa sial. (tra/trj)