Sumberasih (wartabromo.com) – Pulau Gili Ketapang yang terletak di perairan utara Probolinggo telah menjadi desa penyumbang terbanyak Calon Jamaah Haji setiap tahunnya.
Pada musim haji tahun ini, Kepala Desa Gili Ketapang, Munir, mengungkapkan bahwa sekitar 50 orang calon jamaah haji akan diberangkatkan dari pulau tersebut.
“Dengan kondisi geografis kepulauan, kami hidup dalam kesederhanaan. Tidak ada jalan raya di sini, jadi mau beli mobil atau tidak, rumahpun cukup sederhana,” kata Munir saat ditemui di Gili Ketapang pada Senin (29/05/2023).
Warga pulau ini menghasilkan pendapatan dari melaut dan menabung dengan satu tujuan yang jelas, yaitu untuk menunaikan ibadah haji atau umroh ke tanah suci Mekkah.
“Di sini, anak-anak di bawah 10 tahun juga ikut berangkat untuk umroh. Namun, untuk haji, karena masa tunggu yang begitu lama, biasanya hanya mereka yang berusia 20 tahun ke atas, terutama para remaja,” jelas Munir.
Pulau Gili Ketapang memiliki sekitar 3.100 kepala keluarga, dan lebih dari 60 persen di antaranya telah menunaikan ibadah haji atau umroh.
Tahun ini, Pulau Gili Ketapang juga menjadi penyumbang terbanyak Calon Jamaah Haji untuk Kabupaten Probolinggo. Ini merupakan prestasi yang luar biasa bagi satu desa.
Bahkan, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo harus mengirim tim khusus ke pulau ini untuk memberikan bimbingan manasik haji kepada jamaah.
Tujuannya adalah agar para jamaah tidak bingung dan dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk ketika berada di tanah suci.
Upaya tersebut juga dilakukan untuk mengakomodasi medan laut yang harus dilalui oleh para warga pulau ini jika mereka harus melaksanakan manasik haji di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sumberasih.
“Sepekan yang lalu, kami telah memberikan bimbingan manasik haji secara maksimal. Untuk KUA Tongas, perlakuannya berbeda karena ini melibatkan warga dari Pulau Gili Ketapang. Nanti, KUA dan petugas PHU akan mendatangi warga Gili untuk memberikan bimbingan manasik haji,” kata Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo, Samsur. (lai/yog)