Pasuruan (Wartabromo.com) – Ketika seorang pria dan wanita menikah, maka keduanya akan melakukan hubungan suami istri untuk memperoleh keturunan. Dalam Islam hal ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan, melainkan disunnahkan untuk mengikuti adab.
Ning Arinal Mahabah, dari PP Darul Ulum Karang Pandan Pasuruan menerangkan, adab ini penting agar kedua pasangan dan keturunannya mendapatkan keberkahan. Salah satunya dengan lebih memilih waktu hubungan setelah Sholat Isya’, meski setelah Magrib diperbolehkan.
“Itu merupakan sunnah yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW,” terangnya.
Selain ketentuan waktu ini, ternyata ada juga tata krama lain yang harus dipahami, yakni:
1. Mensucikan Diri
Pertama, dianjurkan untuk mensucikan diri dan melakukan pertaubatan dari dosa, tujuannya supaya pasangan berhubungan dalam kondisi suci lahir dan bathin.
2. Mengerjakan Amalan Sunnah
Kemudian, disarankan untuk mengerjakan amalan sunnah sebelum berhubungan, seperti mengawali dengan kaki kanan saat masuk kanan serta berdoa.
3. Salat 2 Rakaat
Pasca mengerjakan amalan sunnah, lebih baik pengantin baru dianjurkan salat sunnah sedikitnya 2 rakaat. Kemudian, melafalkan Al Fatihah dan Al Ikhlas serta selawat masing-masing 3 kali.
Setelahnya, kembali berdoa untuk diberikan keluarga sakinah dan penuh dengan cinta.
4. Mengerjakan Salat Maghrib dan Isya’
Sebelum melakukan hubungan suami istri, dalam kitab Qurotul Uyun disebutkan, pengantin harus salat maghrib dan isya lebih dahulu.
Suami harus tegas memerintahkan istri untuk mengambil wudhu dan mengerjakan sholat Magrib dan Isya’ dahulu.
5. Meletakkan Tangan di Ubun-ubun Istri
Setelah itu, suami disunnahkan untuk menghadap istri dengan duduk di sebelahnya memudian memberikan salam, sembari meletakkan tangan di ubun-ubun istri kemudian berdoa sebelum jima’.
Itulah adab berhubungan istri yang baik dipahami oleh pasangan yang baru menikah. Dengan mengamalkan sunnahnya, semoga mendapatkan limpahan berkah. (trc/trj)