Pasuruan (WartaBromo.com) – Rencana pengurangan jumlah unit payung ‘madinah’ hidrolis tahun ini mendapat sorotan DPRD. Dewan menilai perencanaan pemkot kurang matang.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Fraksi Amanat Pembangunan, Helmi. Helmi mengaku menyesalkan pengurangan jumlah tambahan payung yang dinilai bakal menjadi daya tarik wisatawan tersebut.
“Terlihat jelas perencanaan yang kurang matang,” kata Helmi, Kamis (16/03/2023).
Helmi menyebut, sejak awal fraksinya sudah menolak penambahan payung pada tahun ini, karena ingin melihat lebih dulu bagaimana hasil dari yang telah dibangun.
Selain itu Helmi juga menyesalkan adanya pernyataan dari eksekutif tentang pengurangan jumlah unit payung pada tahun ini, sebab hal tersebut dinilai tanpa konsultasi dulu dengan lembaga legislatif.
“Selisih anggaran dari sisa anggaran payung untuk kegiatan baru wajib tertuang dalam RKPD, KUA, PPA, dan APBD. Kami tidak mau lembaga ini hanya dijadikan tukang stempel,” imbuh Helmi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkot Pasuruan bakal menambah pembangunan payung ‘hidrolis’ madinah tahun ini. Hanya saja jumlahnya tidak seperti yang sudah direncanakan sebelumnya.
Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo mengungkapkan, memang semula direncanakan ada penambahan enam unit payung di kawasan alun-alun, akan tetapi ada realokasi anggaran untuk alokasi dua payung.
“Realokasi anggaran tersebut digunakan untuk penataan PKL di kawasan alun-alun. Tentu akan dibicarakan dengan DPRD,” kata Adi. (tof/yog)