Pasuruan (WartaBromo.com) – Insiden ambruknya atap Balai Desa Sumberglagah, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan mendapat sorotan dari sejumlah kalangan aktivis dan NGO.
Mereka mendesak agar polisi mengusut adanya dugaan penyalahgunaan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk desa di Kabupaten Pasuruan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Pusat Studi Advokasi dan Kebijakan (Pus@ka), Lujeng Sudarto menyusul dugaan korupsi BKK untuk desa yang sempat dilaporkannya Satreskrim Polres Pasuruan.
“Tahun lalu saya melaporkan 84 desa ke Polres Pasuruan dengan pasal 2 dan 3 UU Tipikor,” kata Lujeng.
Lujeng pun menyebut insiden ambruknya atap Balai Desa Sumberglagah beberapa waktu lalu bisa menjadi pintu masuk bagi penyidik untuk melalukan penyelidikan.
Pasalnya, menurut Lujeng, anggaran pembangunan balai desa itu berasal BKK desa sebesar Rp140 juta.
“Kasus BKK ini harus ditindaklanjuti serius oleh penyidik, agar menjadi efek jera. Agar ke depan BKK ini tidak disalahgunakan lagi oleh oknum-oknum tertentu,” imbuh Lujeng.
Terpisah Kanit Tipikor Satreskrim Polres Pasuruan, Ipda Bambang Sutedja mengaku, laporan tersebut sudah ditindaklanjuti oleh penyidik.
“Kami pastikan ditindaklanjuti. Beberapa kami klarifikasi. Karena desanya banyak. Kami urutkan satu per satu,” ujar Bambang.
Seperti diberitakan sebelumnya, atap Balai Desa Sumberglagah ambruk saat pengerjaan berlangsung pada Senin (09/01/2023). Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Kepala Desa Sumberglagah, Faturozi mengatakan, kesalahan pengerjaan di bagian atas diduga menjadi penyebab ambruknya atap balai desa. (tof/yog)