Pasuruan (WartaBromo.com) – Kecelakaan di perlintasan kereta api wilayah Kabupaten Pasuruan sudah tiga kali terjadi dalam dua pekan. Tiga peristiwa mengakibatkan tujuh nyawa melayang.
Peristiwa pertama terjadi menjelang pergantian tahun kemarin tepatnya pada Sabtu (31/01/2022) di perlintasan kereta api tanpa palang pintu wilayah Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.
Lima orang warga Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, tewas dalam peristiwa ini. Mereka adalah Muhammad Said (42) beserta istri dan tiga anaknya.
Muhammad Said dan keluarganya ditabrak kereta api ketika menyeberang perlintasan dari arah selatan ke utara. Saat itu mereka hendak ke acara yasinan keluarga di Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso.
Peristiwa kedua terjadi pada Kamis (12/01/2023) di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Seorang remaja perempuan bernama Eka Widya Sari (18) warga Desa Karangsono tewas saat berjalan di rel kereta api.
“Warga sudah meneriakinya, tapi rupanya korban tidak mendengar, hingga ditabrak kereta api,” kata Kapolsek Sukorejo, AKP Safiudin.
Kemudian peristiwa ketiga terjadi di hari yang sama. Seorang remaja bernama Afriza Ilmiawan Dhihardinata di Desa Cangkringmalang, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, tewas saat menyeberang rel kereta api.
Sementara itu, terpisah, polisi menyebut masih banyak perlintasan kereta api tanpa palang pintu di wilayah Pasuruan. Di wilayah hukum Polres Pasuruan Kota saja, ada puluhan perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
“Banyak. Ada puluhan mulai dari Kecamatan Kraton sampai Kecamatan Nguling,” kata PS. Kanit Kamsel Satlantas Polres Pasuruan Kota, Aipda Breni Raharjo. (tof/asd)