Pasuruan (WartaBromo.com) – PT Cheil Jedang Indonesia (CJI) tetap konsisten dalam kepedulian pada lingkungan. Salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Cheil Jedang Indonesia adalah normalisasi sungai Rejoso.
Normalisasi sungai Rejoso dilakukan rutin setiap tahun. Kegiatan ini di lakukan sejak akhir Oktober 2022 hingga awal Januari 2023. Normalisasi dengan menggunakan alat berat dan ponton.
Normalisasi ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi sungai. Sekaligus untuk mengeliminasi dampak banjir.
Mengingat kawasan Rejoso hampir selalu di kunjungi banjir setiap tahunnya. Khususnya yang terjadi pada desa Kedawung, Toyaning, Patuguran dan Rejoso Lor yang biasanya menderita banjir cukup parah.
Untuk itu, PT CJI telah bekerjasama dengan empat Kepala Desa tersebut. Yakni Kades Toyaning, Arjosari, Rejoso lor dan Patuguran, PT CJI melakukan pengerukan sepanjang 3.14 Km. Dimulai dari jembatan Gerongan, Desa Toyaning hingga rel kereta api Rejoso lor.
Aliran di sekitar ini menjadi target pengerukan. Karena banyak lekukan, sehingga mempercepat terbentuknya pulau atau delta yang bisa memperlambat arus dan meluap ke warga. Delta paling parah biasanya di sekitar jembatan Rejoso.
Menurut Imron Gunawan, Humas PT CJI, program ini sangat diapresiasi oleh Pemerintah maupun warga. Kepala UPT SDA Jawa Timur wilayah sungai Welang – Pekalen, Anton Dharma meminta terus berkoordinasi supaya lebih efektif dari sisi teknisnya, mengingat program normalisasi di Jatim termasuk sungai Rejoso baru akan dilaksanakan pada 2023 ini.
Sementara itu, di sela monitoring bersama manajemen CJI dan Kepala desa terkait, camat Rejoso Achmad Hadi menyampaikan terima kasih kepada PT CJI.
Karena kegiatan normalisasi itu pasti sangat bermanfaat untuk mengeliminasi (menguangi) dampak banjir. Berharap tahun depan bisa mengeruk lebih panjang lagi, sehingga warga Rejoso bebas dari banjir.
“Memang sulit bebas banjir. Tapi apa yang dilakukan CJI, Insya Alloh pasti bermanfaat, ” tandas Imron Gunawan. (day/*)