Probolinggo (WartaBromo.com) – Fakta baru terkait kematian Purnomo, asisten dokter yang ditemukan tewas di sebuah klinik di Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo terungkap. Sesaat sebelum ditemukan meninggal, korban disebutkan sempat bermain futsal.
Tidak hanya itu. Korban juga disebutkan mengidap penyakit jantung. Penyakit itu pula yang dinilai menjadi penyebab kematian korban.
Saudara korban, Husnul Khatimah menuturkan, pihak keluarga belum menerima kematian korban. Apalagi, beredar kabar bila korban tewas karena dibunuh.
Akan tetapi, lanjut Husnul, kematian saudaranya kini bisa diterima oleh keluarganya. Setelah dr. Maulida Rahmani atau pemilik klinik di Desa Alaskandang, Kecamatan Besuk, tempat Purnomo bekerja bersilaturahmi ke rumah duka pada Sabtu (17/12/2022).
“Kalau kemarin kan simpang siur atas kematian kakak saya ini, jadi keluarga masih syok, tapi sekarang alhamdulilah agak mendingan setelah bu dokter (dr. Maulida) datang ke rumah dan menceritakan yang sebenarnya,” kata Husnul kepada WartaBromo.
Menurut Husnul, dr. Maulida menceritakan penyakit yang dialami Purnomo kepada keluarga. Sejak lama, kata dia, kakaknya sering mengeluh sakit di dadanya. Rupanya, hal tersebut tidak pernah diceeitakan kepada pihak keluarga.
“Kakak saya ini ternyata pernah curhat kalau dadanya sering sakit dan akhirnya minta resep dan setelah minum resep itu sakitnya hilang. Bu dokter juga menyarankan agar kakak saya ini berhenti main futsal,” cerita Husnul.
Saran tersebut, lanjut Husnul, kemudian diikuti oleh Purnomo yang tidak bermain futsal lagi 2 bulan lamanya. Sampai akhirnya, pada Kamis (15/12/2022) malam, korban berpamitan kepada keluarganya untuk bermain futsal.
“Sebelum selesai, kakak saya pamit lebih dulu kepada teman-temannya, karena dadanya sakit dan langsung menuju ke tempat kerjanya untuk mencari resep obat. Itu dibuktikan dengan adanya sepatu futsal di lokasi kejadian,” ungkap Husnul.
Tak hanya itu, Husnul juga menyebutkan, jika kakaknya menderita penyakit jantung kronis. Sedangkan bengkak di bagian tubuh atas korban, diduga terbentur ke lantai. Karena tidak kuat saat hendak berbaring ke ranjang pasien hingga jatuh.
“Dan kalau darah yang keluar dari kepala, kata buk dokter, itu karena pembuluh darahnya sudah pecah, karena sudah 2 hari kakak saya ini tidak ditemukan,” pungkas Husnul.
Diwartakan sebelumnya, seorang asisten dokter ditemukan tewas bersimbah darah di ruang praktek di Desa Alaskandang, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo Jumat (16/12/2022) sore. Melihat kondisinya, ia diduga tewas dibunuh.
Korban diketahui bernama Purnomo, warga kecamatan setempat. Saat ditemukan, kondisi korban cukup mengenaskan dengan luka lebam membiru dengan darah yang sudah mengering sehingga banyak warga berspekulasi jika mayat tersebut merupakan korban pembunuhan. (cho/saw/asd)