Pasuruan (WartaBromo.com) – Kerangka salah satu payung “madinah” hidrolik yang dipasang di kawasan Alun-Alun Kota Pasuruan bengkok. Dewan meminta proyek tersebut diaudit.
Hal itu diungkapkan Ketua Fraksi Amanat Pembangunan, Helmi.
Dirinya mempertanyakan bagaimana mungkin kerangka tersebut bengkok, karena menurut dia, kain membran yang dipasang bobotnya ringan, sementara kerangka yang terpasang sangat kokoh.
Helmi pun akhirnya mempertanyakan bagaimana kualitas dan kekuatan kerangka-kerangka yang sudah terpasang lainnya.
“Inspektorat harus segera turun lakukan pemeriksaan dan audit apakah pekerjaan ini sesuai dengan spek,” kata Helmi, Selasa (13/12/2022).
Politisi PAN tersebut meminta agar rencana penambahan payung hidrolik tahun depan dikaji ulang. Ia menyarankan lebih baik pemkot melihat terlebih dahulu hasil dari pemasangan enam unit payung hidrolik yang dilakukan tahun ini.
Pemasangan enam payung hidrolik ini apakah berdampak signifikan terhadap peningkatan jumlah wisatawan sekaligus melihat kekuatan biaya pemeliharaannya dalam kurun waktu satu tahun ke depan.
“Payung sudah tidak bisa dimanfaatkan. Bahaya. Ini berkaitan dengan keselamatan orang. Apalagi di situ nanti event tahunan seperti haul. Jangan main-main. Uang rakyat Rp17 miliar jangan disia-siakan,” imbuh Helmi.
Seperti diberitakan sebelumnya, kerangka salah satu payung hidrolik yang dipasang di kawasan Alun-Alun Kota Pasuruan bengkok pada Senin (12/12/2022) malam.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Pasuruan, Basuki menjelaskan, kejadian tersebut dikarenakan human error. Saat kerangka mengembang, ada pengait baja yang tersangkut.
Basuki memastikan, penyelesaian pemasangan payung akan terus berjalan. Pihaknya juga sudah meminta tambahan tenaga teknis agar proyek selesai tepat waktu. (tof/yog)