Malang (WartaBromo.com) – Desa Belung, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, menyimpan segudang potensi wisata. Potensi ini perlu dikembangkan dengan harapan, ke depan, bisa berdampak pada masyarakat setempat.
Dalam rangka mendorong pengembangan wisata di Desa Belung, tim pengabdian masyarakat Doktor Mengabdi Strategis UB (DMS UB) turut melakukan pembangunan sektor wisata di desa ini.
Tim DMS UB terdiri dari Dr. Ir. Sitawati, MS; Prof. Dr.Ir. Agus Suryanto, MS, Dr. Euis Elih Nurlaelih, SP., M.Si; Dr. Wuryan Andayani, SE., M.Si., Ak, Diana Aisyah, S.Pi., MP. dan Dewi Ratih R. D., SP., MP.
Ketua tim DMS UB, Dr. Ir. Sitawati, MS, menyebut, Desa Belung adalah surga tersembunyi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Untuk menuju ke desa ini, jika ditempuh dari Kota Malang, jaraknya 20 kilometer. Desa ini berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut (mdpl).
“Terdapat 9 potensi wisata di Desa Belung yang bisa dikembangkan,” kata Sitawati.
Kesembilan potensi itu antara lain, wisata kampung gerit, rest area, wisata air, kuliner dan budaya, wisata budidaya ikan, wisata religi, wisata terapi, wisata petik sayur, wisata cafe sawah, wisata kampung pancasila, area gua.
Desa Belung memiliki pemandangan indah yang tersebar di berbagai sudut serta sungai jernih yang mengalir. Selain itu, desa ini juga memiliki potensi di sektor agrowisata.
Menurut Dr. Sitawati, tanah vulkanis yang subur ditambah pengairan yang tersedia menjadikan sebagian besar areal Desa Belung cocok untuk dijadikan tempat budidaya pertanian tanaman pangan seperti padi dan jagung.
Tidak hanya itu, tanaman holtikultura seperti selada air, cabai, jagung manis, kubis, mentimun, bawang prei, kacang panjang juga cocok dibudidayakan di Desa Belung.
Dengan berbagai potensi yang ada di Desa Belung, tim DMS UB mendorong pengembangan wisata dengan membangun pondok wisata sekaligus pusat informasi wisata.
“Pembangunan dilakukan dengan berkolaborasi bersama masyarakat desa dan Pokdarwis Girli Amprong Desa Belung sejak bulan Juli hingga Agustus 2022,” ujar Sitawati.
Pondok wisata ini didirikan di lahan desa seluas 2.000 m² yang letaknya di sebelah selatan Balai Desa Belung. Pondok wisata berukuran 6X4 meter yang dibangun dengan bahan dasar bambu ini lokasinya strategis. Jika sore hari, warga bisa melihat matahari terbenam dari pondok ini serta hamparan sayuran yang memanjakan mata.
“Dengan adanya penggalian potensi wisata desa belung dan dimulainya aktivitas wisata Desa Belung maka masih perlu dikembangkan atraksi di masing-masing potensi wisata serta perlu dibentuknya kelembagaan dan pelatihan insan pelaku wisata khususnya di sektor agrowisata,” pungkas Sitawati.
Dalam program pengembangan wisata Desa Belung ini, tim DMS UB juga mengadakan sosialisasi bagaimana konsep wisata Desa Belung bersama Kepala Desa Belung, Babinsa, Babinkamtibmas, ketua BUMDes, pokdarwis, tokoh masyarakat setempat, dan ibu-ibu PKK. (tof/**)