Lestarikan Budaya, Pemerintah Kota Pasuruan Gelar Wayangan

251

Pasuruan (WartaBromo.com) – Pemerintah Kota Pasuruan berusaha mendorong semua sektor. Termasuk dalam melestarikan budaya leluhur. Salah satunya dengan menggelar seni budaya Pewayangan di GOR Untung Suropati Kota Pasuruan, Jumat (18/11/2022) malam.

Pemkot bersama Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan bekerjasama dengan Kantor Bea Cukai Pasuruan mengadakan pagelaran wayang kulit bersama dalang kondang, Ki Anom Suroto.

Selain dalang senior, Pemkot juga menampilkan dalang muda. Ki MPP Bayu Aji. Harapannya agar penikmat wayang tidak hanya dihadiri kalangan orang tua, tapi juga yang masih muda.Pertunjukkan warisan budaya ini dinikmati berbagai kalangan masyarakat. Selama semalam suntuk.

Pada kesempatan kali ini, Ki Anom mengangkat Lakon “Wahyu Cakraningrat”. Lakon ini bercerita tentang pemimpin yang arif dan bijaksana.

Selain itu, disisipkan pula ajakan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya rokok ilegal dan pentingnya gerakan gempur rokok ilegal.Dalam sambutannya, Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan pentingnya manfaat cukai rokok bagi penerimaan negara.

Warga menikmati pagelaran wayang yang diadakan Pemkot Pasuruan di GOR Unsur, Jumat malam (18/11/2022).

“Jadi pembeli rokok yang resmi itu berkontribusi bagi pemasukan negara. Sesuai ketentuan, uang yang masuk itu dibagi kembali kepada daerah untuk keperluan peningkatan fasilitas kesehatan, bantuan sosial dan bantuan UMKM,” tegas Gus Ipul kepada masyarakat yang hadir di GOR malam itu.

Selain Gus Ipul, dalam pagelaran tersebut hadir pula Wakil Walikota Pasuruan Adi Wibowo, Sekretaris Daerah beserta jajaran kepala OPD, Kepala Bea Cukai Pasuruan, Hannan Budiharto, Kepala Kejaksaan Negeri, Ketua Pengadilan Agama, Komandan Kodim 0819, Wakapolresta Pasuruan serta anggota Pepadi.

Dalam kesempatan itu, dalam sambutannya Gus Ipul juga menyikapi filosofi wayangan. Menurut mantan Gubernur Jatim ini kesenian wayang akan tetap bisa hidup karena regenerasinya tetap ada.

Meski saat ini banyak pertunjukkan yang lebih mengedepankan modernisasi. Oleh karena itu, pertunjukan wayang kali ini menghadirkan juga dalang muda Ki MPP Bayu Aji.

“Saya percaya wayang tidak akan susut ataupun hilang. Tapi justru ke depan meskipun dunia ini makin modern, wayangan akan tetap jaya. Karena proses regenerasinya itu jalan secara baik. Sekarang banyak dalang-dalang cilik yang siap menjadi penerusnya Ki Anom,” tuturnya.

Gus Ipul menekankan dalam gelaran wayangan tidak hanya menghadirkan tontonan yang menghibur. Tapi juga memiliki substansi tuntunan yang bisa mengedukasi masyarakat.

“Jadi wayangan itu sesuatu yang merupakan bagian dari tradisi warisan para leluhur kita. Sering disampaikan di dalamnya ada tontonan yang dapat dinikmati, dan tuntunan yang penuh pesan moral,” pesannya.

Ia pun berharap tontonan wayang kulit tidak hanya disukai oleh orang yang sudah tua, melainkan kaum muda pun bisa menikmatinya melalui rasa.

“Mari bagi teman-teman yang belum bisa mengikuti wayang dengan sepenuhnya karena kendala bahasa, mari kita saksikan dengan rasa. Kalau kita menyaksikan dengan rasa, Insyaa Allah manfaat yang akan kita terima sesungguhnya amat sangat besar”, ajaknya.

Selain pagelaran wayang, biasanya sisi lain adalah hiburan. Yakni tampilnya para komedian yang membawa suasana wayang menjadi lebih hidup. Para penonton di halaman GOR malam itu dibuat terkekeh dengan penampilan Sinden Eka Uget-Uget. Berkolaborasi dengan Gareng Semarang, Cak Tawar dan juga Agus Kuprit. (day/*)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.