Pasuruan (WartaBromo.com) – Adanya penemuan asteroid yang berjuluk pembunuh planet menyita perhatian dunia, terlebih bagi ilmuwan. Mengutip dari harapanrakyat.com, disebut pembunuh planet karena asteroid ini memiliki ukuran raksasa. Semakin dianggap sebagai ancaman apabila melihat posisinya yang sempat tak terdeteksi karena bersembunyi.
Fakta Penemuan Asteroid Pembunuh Planet
Asteroid yang ditemukan astronom tak hanya satu saja, akan tetapi tiga sekaligus. Asteroid tersebut ada di dekat planet yang kita tinggali, yakni Bumi. Lebih tepatnya di bawah sinar matahari.
Ketiga asteroid ini bersembunyi di orbit planet Venus dan Bumi. Karena jaraknya yang cukup dekat dengan bumi, ketiga objek antariksa tersebut masuk ke dalam NEA. Sementara untuk ukurannya, kerap disebut raksasa.Mengapa demikian? Hal ini karena ukurannya memang besar.
Asteroid ini sendiri memiliki nama 2022 AP7, 2021 LJ4, serta 2021 PH27.Salah satu dari ketiga asteroid tersebut memiliki lebar 1,5 km. Adapun asteroid yang dimaksud yaitu 2022 AP7. Dengan ukuran tersebut, apabila menabrak Bumi bisa dipastikan menyebabkan kerusakan.
Teknologi Canggih Pendukung Pengamatan Asteroid
Ketiga asteroid bisa diamati dengan memanfaatkan teknologi canggih yakni kamera Energi Gelap atau yang juga terkenal dengan sebutan DeCam.
Teknologi ini hasil buatan Departemen Energi AS yang ada di Cerro Tololo Inter-American Observatory Cili.
Kehadiran teknologi yang digunakan untuk mengamati asteroid tersebut termasuk ke dalam program NOIRLab NSD. Selama melakukan pengamatan, kamera bekerja ekstra karena harus bersaing dengan panasnya matahari.
Menyadari hal tersebut, ilmuwan memanfaatkan teknologi untuk melakukan pengamatan ketika senja.
Senja jadi waktu terbaik untuk melakukan pengamatan asteroid karena matahari sudah tak terlalu silau. Observasinya dilakukan sekitar 10 menit sebelum matahari terbit dan setelah terbenam. Objek pun bisa diamati dengan baik berkat kemampuan sensitivitas tinggi pada DeCam.
Objek Asteroid NEA
Perlu untuk kita sadari bersama bahwa asteroid yang termasuk ke dalam golongan NEA membutuhkan pengawasan yang ketat. Objek antariksa tersebut harus diawasi sebagai bentuk kewaspadaan. Pasalnya, objek NEA bisa sewaktu-waktu mendekat atau bahkan bersinggungan dengan planet.Jika hal tersebut sampai terjadi, maka bisa menimbulkan banyak dampak buruk.
Selain kerusakan infrastruktur, bisa pula menghilangkan jaringan dan lain sebagainya. Sebelum terjadi masalah tersebut, tentu harus ada peringatan.
Masih berkaitan dengan NEA, kemungkinan hanya ada beberapa objek saja yang ukurannya sama. Kabar terbaru menyebut bahwa tak lebih dari 25 asteroid yang terdeteksi telah mengorbit sepenuhnya di orbit Bumi.
Mengingat pengamatan terhambat silau matahari.Penemuan asteroid pembunuh planet belum lama ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut dari ilmuwan maupun astronom yang kompeten di bidangnya.Harapannya, asteroid tersebut tak membahayakan Bumi maupun menimbulkan kerusakan di luar angkasa.
Hal yang pasti, informasi seputar asteroid ini menambah wawasan mengenai kehidupan di luar angkasa. (yog)