Pasuruan (WartaBromo.com) – Perebutan kursi Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Kabupaten Pasuruan semakin seru. Kali ini datang dari Komisi Banding yang melakukan sidang hanya dengan sesama anggotanya sendiri.
Bahkan, komisi banding mengaku sebelumnya tidak diberikan pembekalan atau bimtek terkait mekanisme menentukan hasil sidang banding.
Hal ini dinyatakan H Moh Suharto, ketua Komisi Banding usai sidang di ruang kantor Dispora Kabupaten Pasuruan, Rabu siang (26 Oktober 2022).
“Yang diundang hanya komisi banding saja. Tidak melibatkan komisi pemilihan. Kalau komisi pemilihan kan sudah bekerja sesuai tahapan. Kami bekerja sendiri,” ujar Suharto.
Lantas apa dasar dari keputusan komisi banding? Suharto yang saat itu didampingi dua anggotanya, Yasin dan Slamet mengaku meneliti berkas dan kelengkapan surat-surat dari calon.
“Kita lihat kelengkapannya. Lalu kita sinkronkan dengan jadwal sesuai tahapannya,” cetusnya.
Hasilnya? Pria yang juga Ketua Sidogiri Selection ini menegaskan jika ada keterlambatan dan kekurangan dan kelengkapan surat-surat yang masuk ke Komisi Pemilihan. Jadwal untuk pendaftaran atau pengajuan formulir bakal calon baik ketua, wakil ketua dan Exco dijelaskan pada 13-18 Oktober 2022.
“Kalau dari jadwal itu, saya bersama anggota tidak melihat berkas dari calon Wakil Ketua (Kiswoyo). Silakan dicek. Tidak ada sama sekali,” cetusnya.
Selain Kiswoyo, komisi banding juga menilai ada tiga anggota exco yang dianggap bermasalah atau belum memenuhi syarat. Mereka adalah Arini, Heriono dan Sukantono.
“Nanti hasilnya akan kami kirimkan surat ke klub-klub. Karena pengajuan bandingnya pakai surat, ya kami akan balas juga pakai surat. Malam ini kita kirimkan,” tegasnya.
Setelah putusan banding ini, maka sesuai tahapan akan dilakukan pengumuman final bakal calon pada 27 Oktober atau Kamis besok. Pasca penetapan, agenda selanjutnya akan digelar kongres.
Sedianya kongres PSSI akan digelar pada 29 Oktober. Namun, informasi yang diterima Warta Bromo, Kongres akan mundur 10 hari dari jadwal penetapan.
“Perkiraan tanggal 6 Nopember. Tapi, sampai sekarang siapa yang jadi panitia kongres, dimana tempatnya, semuanya kita tidak ada yang tahu,” ujar Munadi, salah satu anggota Komisi Pemilihan yang hadir di luar ruangan.
Menariknya, meski komisi banding menggelar rapat di ruangan, di luar ruangan ada beberapa orang yang menunggu. Tampak hadir pula Sekretaris Askab, Resa. Lalu, Kiswoyo (calon wakil ketua yang dianggap tidak ada berkas pencalonan). Lalu, Munadi, Ketua Futsal, Gaung Andaka dan beberapa pengurus klub anggota.
“Saya hanya di luar,” kilah Resa.
Kiswoyo sendiri mengaku dirinya tidak bisa melengkapi berkas, karena menunggu dicalonkan oleh anggota klub.
“Bagaimana saya bisa mengisi form A1 dan A2 (kesediaan calon), kalau saya tidak tahu dari mana klub mencalonkan saya. Masak saya ngisi sendiri. Lha nanti kalau tidak ada yang mencalonkan saya, kan ya malu,” cetusnya.
Menurut pria yang pernah menjadi anggota Exco PSSI Kabupaten Pasuruan ini, dalam tahapan banyak terjadi kesalahan. Misalnya, di dalam tahapan itu tidak ada waktu pemberitahuan kekurangan dokumen. Lalu, kandidat itu diberikan waktu melengkapi kekurangan berkas.
“Jadi, ada masa pemberitahuan. Masa perbaikan. Jadi ndak langsung woro-woro diverifikasi, lalu banding. Lha masa perbaikannya mana?” tegasnya.
Perhelatan kongres PSSI Kabupaten Pasuruan ini mulai menghangat, ketika muncul dua nama kandidat calon Ketua Umum. Yakni Bupati Irsyad Yusuf dan Udik Djanuantoro.
Kemudian calon wakil ketua yang mendaftar adalah Subangkit (Pelatih Persekabpas). Dan juga beberapa anggota exco diantaranya, Dhafiq Prima Adinoto, Budiono, Nur Suhud, Nanang Wiyoto dan Tri Krisni Astuti. Nama yang terakhir ini sangat asing di telinga bola Pasuruan. Karena dia adalah mantan Camat Prigen yang kini digeser menjadi sebagai staf ahli Bupati. (day/day)