Jakarta (WartaBromo.com) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melarang peredaran 102 jenis obat cair (sirop) yang selama ini banyak dipergunakan pada anak-anak.
Larangan itu diterapkan menyusul hasil investigasi yang dilakukan Kemenkes atas massifnya kasus gagal ginjal akut pada anak. “Kami ambil sikap konservatif dulu karena fatality rate nya sangat tinggi, jadi tutup dulu,” kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers, Jumat (21/10/2022).
Menkes menyebutkan, kebijakan pelarangan itu hanya bersifat sementara sambil menunggu hasil laboratorium oleh otoritas terkait. “Pihak dari GP Farmasi, gabungan apotek tadi malam sudah kamu kumpulkan,” terang Menkes.
Menkes mengatakan, pihaknya sengaja mengambil langkah konservatif mengingat lonjakan kasus gagal ginjal akut dalam tiga bulan terakhir.
Berdasar data Kemenkes, hingga 21 Oktober ini, tercatat kasus gagal ginjal akut mencapai 241 kasus dengan jumlah 133 kematian (55 persen).
Menkes menyebut, sebelumnya pihaknya telah melakukan berbagai penelitian untuk mengetahui penyebab penyakit ini. Dugaan awal bahwa penyakit ini disebabkan oleh Covid-19 nyatanya tak terbukti.
Belakangan, terungkap bahwa kasus ini dipicu oleh senyawa kimia yang didapati ada pada obat cair (sirop) yang dikonsumsi anak-anak.
“Informasi awal dari WHO atas kasus di Gambia. Setelah itu kami gerak cepat dengan mendatangi rumah anak-anak yang menjadi pasien,” ungkap Menkes.
Menkes menhayakan, dari 241 anak-anak yang menjadi pasien, 141 di antaranya telah didatangi. Dan hasilnya, sebanyak 102 jenis sirop yang ditemukan di rumah para pasien. “Setelah kami cek, antara pasien dengan obat yang dikonsumsi, ternyata confirm,” jelas Menkes.
Berikut 102 jenis obat yang ditemukan dan dikonsumsi anak-anak sebelum alami gagal ginjal akut:
- Afibramol; 2. Alerfed Syirup; 3. Ambroxol; 4. Amoksisilin; 5. Amoxan; 6. Amoxicilin; 7. Anacetine; 8. Antasida Doen; 9. Apialis Sirup; 10. Azithromycin Syrup; 11. Baby Cough; 12. Camivita; 13. Caviplex; 14. Cazetin; 15. Cefacef Syrup; 16. Cefspan Syrup; 17. Cetirizin; 18. Colfin Syrup; 19. Cupanol Syrup; 20. Curbexon Syrup; 21. Curviplex Syrup; 22. Depakene; 23. Devosix Drop 15 Ml; 24. Dextaco Syrup; 25. Domperidon Syrup; 26. Disudrin-ped; 27. Elkana Syrup; 28. Eritromisin; 29. Etamox Syrup; 30. Fartolin Syrup; 31. Ferro k; 32. Hecosan; 33. Hufabetamin; 34. Hufagrip; 35. Hugamag plus Syrup; 36. Ibuprofen; 37. Ifarsyl Plus; 38. Imunped drop; 39. Interzinc; 40. Itamol Syrup; 41. Klinik Tazkia: paracemaol Syrup; 42. Metronidazole syr; 43. Mucos drop; 44. Novachlor Syrup; 45. Nytex; 46. OBH Ane konidin; 47. Omedom Syrup; 48. Omemox; 49. Pacdin Cough Syrup; 50. Pamol; 51. Paracetamol; 52. Paracetamol; 53. Paracetamol drop; 54. Paracetamol drop; 55. Paracetamol Syrup; 56. Parafli Syrup; 57. Praxion Syrup; 58. Profilas Syrup; 59. Proris; 60. Proris hijau; 61. Psidii Syrup; 62. Raniveln Syrup; 63. Rhelafen; 64. Rhinofed; 65. Rhinos junior Syrup; 66. Rhinos Neo drop; 67. Rosidon; 68. RSKM: Paracetamol Syrup; 69. Sambil syr; 70. Sanprima; 71. Sucralfate; 72. Tempra; 73. Tremenza Syrup; 74. Unibebi: Cough Syrup; 75. Unibeby drop; 76. Vesperum; 77. Vesperum drop 15 ml; 78. Vestein (Erdostein); 79. Vometa; 80. Yusimox; 81; Zenichlor Syrup; 82. Zinc drop; 83. Zinc Syrup; 84. Zincpro syr; 85. Zibramax; 86. Asam valproat sirup; 87. Carsida; 88. Carsida; 89. Carsida; 90. Hufabethamine; 91.Hufabithamine; 92.Renalt; 93. Renault; 94. Renault; 95. Renault; 96. Renault; 97. Hufallerzine; 98. Hufallerzine; 99. Hufallerzine; 100. Hufagrip; 101. Hufagrip; 102. Hufagrip. (asd)