Pasuruan (WartaBromo.com) – Nahdhatul Ulama (NU) disebut sebagai salah satu ormas terbesar di Indonesia. Oleh karenanya, “menjual” NU disebut pasti laku.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dalam sambutannya di acara Haul KH Abdul Hamid pada Rabu (05/10/2022).
Pria yang akrab disapa Gus Yahya tersebut mengatakan, populasi warga NU di Indonesia sangat besar, bahkan mencapai separuh penduduk Indonesia.
Ia mengutip hasil survei pada tahun 2018 yang menyatakan sebanyak 50,5 persen warga muslim di Indonesia secara terang-terangan mengaku terafiliasi dengan NU.
Kemudian, Gus Yahya kembali mengutip hasil survei pada tahun 2022 yang menyatakan bahwa sebanyak 59,2% dari seluruh penduduk muslim Indonesia mengaku sebagai warga NU.
“Kebesaran NU ini sebenarnya sudah disadari. Karena begitu besarnya ini, menjual NU ini mudah, pasti laku. Tinggal ngaku NU saja, pasti laku,” ujar Gus Yahya.
Kendati demikian, Gus Yahya menegaskan, tidak ada nominal yang layak untuk menghargai kebesaran NU. Berapapun harganya, tak kan sepadan dengan perjuangan dan nama besar NU.
Karena itu, kata Gus Yahya, menyebut adanya pihak yang menganggap dan berpikir bahwa NU sebagai “aset” yang layak “dijual-belikan” dinilainya sangat keliru.
Sebaliknya, ia menegaskan NU sebagai tanggung jawab. Tanggung jawab untuk mensejahterakan ummat, turut hadir untuk menyelesaikan problem-problem kemasyarakatan.
Seperti diketahui, rangkaian acara Haul Kiai Abdul Hamid digelar sejak Selasa (04/10/2022).
Selain Gus Yahya, haul juga dihadiri oleh Wali Kota Pasuruan sekaligus Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf dan tokoh-tokoh ulama nasional lainnya. (tof/asd)