Maron (WartaBromo.com) – Tragedi Kanjuruhan Malang mengundang empati berbagai kalangan. Di Kabupaten Probolinggo, santri menggelar salat gaib dan tahlil hingga 7 hari ke depan.
Seperti yang digelar oleh ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah, Desa Brani Kulon, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo. Mereka menggelar salat gaib berjamaah bersama sejumlah habaib dan pengasuh pesantren, Minggu (2/10/2022) sore.
Pengasuh Ponpes Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah, Habib Salim Qurays mengatakan, pihaknya merasa prihatin dengan musibah tersebut. Apalagi, insiden tersebut telah merenggut banyak nyawa.
“Sebagai manusia dan memiliki kemanusiaan kami bersama-sama mendo’akan para suporter yang gugur di stadion Kanjuruhan Malang. Semoga para korban yang gugur, meninggal dalam keadaan husnul khatimah,” kata Salim, usai salat gaib berjamaah.
Salim menambahkan, doa bersama itu digelar rutin hingga 7 hari ke depan. “Sesama warga negara dan satu bangsa, sudah seyogyanya bagi kita sama-sama mendoakan agar ke depannya dalam dunia sepak bola tidak terjadi lagi,” ucapnya.
Ia berharap kejadian serupa, sangat tidak diharapkan terulang kembali. “Karena tidak ada nama pertandingan sepak bola yang lebih berharga daripada nyawa,” tutur politisi PPP itu.
Dalam dunia sepak bola, Salim berharap, khususnya para suporter agar bisa lebih dewasa dan bijak dalam mendukung tim kesayangannya. Kejadian tersebut diharapkan yang terakhir kali terjadi.
“Sekali lagi semoga yang meninggal dunia diberikan tempat yang istimewa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan sehingga bisa ikhlas,” ujar Wakil Bupati Probolinggo 2008-2013 itu. (cho/saw/asd)