Kanigaran (WartaBromo.com) – Terpisah dari rombongan, seorang suporter Arema yang masih pelajar SMP asal Kota Probolinggo tewas.
Korban dikabarkan meninggal dunia usai terinjak-injak suporter lain yang berusaha menghindar gas air mata yang dilepaskan aparat keamanan. Isak tangis pun pecah, saat kedatangan jasad korban di rumah duka.
Korban diketahui bernama Yanuar Dwi Bramantyo alias Tio (13). Asal gang 2 Jalan KH. Hasan Genggong, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.
Kerabat korban menyebut, kepastian kabar duka itu diterima keluarga sekitar pukul 13.00 siang tadi.
Sebelum derbi maut berlangsung, Tyo yang mengantongi tiket VVIP berangkat bersama rombongan suporter dari Kota Probolinggo. Mereka menggunakan dua unit minibus elf, dengan jumlah penumpang sebanyak 24 orang.
“Mulanya kami di tribun VVIP, sementara suporter lain turun ke lapangan untuk memberikan dukungan pada pemain dan manajemen, bukan ricuh. Tapi itu dianggap sebagai kericuhan. Sama aparat dipukul mundur kami (suporter),” cerita salah satu suporter rekan Tyo, Armando, Minggu (02/10/2022).
Polisi akhirnya menembakkan gas air mata ke segala penjuru. Sontak, suasana menjadi makin kacau hingga membuat Tyo terpisah dari rombongan.
Sesaat kemudian, Tyo ditemukan sudah tak bernyawa. Ia diduga mengembuskan napas terakhir usai menghirup gas air mata dan terinjak-injak suporter lain. Jasad korban kemudian dikebumikan di TPU setempat.
Menyusul tewasnya Tyo, tercatat empat Aremania (julukan suporter Arema) dari Probolinggo dilaporkan tewas.
Mereka adalah Rizky Dwi Yulianto warga Maron, Tyo warga Sukoharjo, Abian Hasyi Rifki warga Kandang Jati Kraksaan dan Kindi Arumi Purnama warga Besuk. Seluruh korban sudah dikebumikan oleh kerabat masing masing. (lai/saw/asd)