Gaduh di Lautan Pasir Bromo, Begini Respon Klub Pajero

31327
Gaduh di Laut Pasir Bromo, Begini Respon Klub Pajero
Foto Lautan Pasir Bromo setelah pembersihan sampah. Dok PIB.

Sukapura (WartaBromo.com) – Pelaksanaan bakti sosial (baksos) dan pengibaran bendera di Laut Pasir Bromo masih hangat diperbincangkan netizen. Selain soal kedatangannya di laut pasir Bromo, perbincangan juga seputar sampah sisa kegiatan.

Narahubung Pajero Indonesia Bersatu (PIB), Dodit, sangat menyayangkan adanya kegaduhan itu. Dodit menegaskan sudah menyelesaikan izin dengan pengelola kawasan. Dalam hal ini, BB TNBTS.

“Tidak mungkin kami berani menggelar acara jika izin dan segala prosedurnya tidak beres,” tegasnya, Sabtu (20/08/2022).

Selain permasalahan tersebut, sampah sisa kegiatan juga jadi persoalan. Dalam video disebut jika sampah kegiatan tidak diangkut. “Sebab video viral itu, diambil sebelum tim pengangkut menyelesaikan tugasnya,” katanya.

Dodit menjelaskan, pihaknya sudah mengantisipasi keberadaan sampah tersebut. Dimana ada manusia dan kegiatan, pasti ada sampah. “Kondisi Bromo kembali seperti sebelum kami datang. Pembersihan sampah dilakukan langsung hari itu juga, sampah langsung dibersihkan,” ujarnya.

Namun karena hari itu berbarengan dengan perayaan Yadnya Karo di kalangan masyarakat Tengger, pos-pos penjualan solar pun tutup. Sehingga terpaksa, truk pengangkut solar turun terlebih dahulu mengisi BBM.

Proses pembersihan pun, juga memerlukan waktu. Pihaknya pun sangat menyayangkan, adanya oknum yang mengambil video sebelum proses pembersihan dilakukan. Ironisnya, video tersebut viral saat itu juga.

“Tidak ada maksud lain dari kami, selain untuk sama-sama membangun ekonomi pariwisata di tempat-tempat dimana kami hadir. Dengan membawa seluruh anggota kami, yang datang sebagai duta-duta wisata yang turut “berbelanja”, sekaligus mempromosikan tempat-tempat pariwisata yang ada,” sebutnya.

Sejauh ini kata Dodit, PIB sudah berkeliling Indonesia. Dengan harapan, ada dampak positif bagi lokasi wisata yang menjadi tujuan. Hotel penginapan, UMKM dan masyarakat selalu mendapatkan dampak ekonomi positif di setiap kehadiran PIB.

Tak hanya menggelar pengibaran bendera, kedatangan PIB kemarin pun, disertai dengan baksos. Sasaran yakni, sejumlah desa di kawasan Kabupaten Pasuruan. Antara lain, di Desa Baledono, Sedaeng, Mororejo, Wonokitri, Kandangan, Tosari, Ngadiwono dan Podokoyo. Dimana masing-masing desa mendapatkan sedikitnya 25 paket sembako untuk warganya.

“Terimakasih atas segala kritik saran yang di berikan kepada kami dan kami juga mengajak mari kita sama-sama membangun ekonomi pariwisata di Indonesia. Lebih kurangnya dari kami, kami hanyalah manusia biasa dan kami mohon maaf,” tandas Dodit.

Diwartakan sebelumnya, ratusan unit pajero diketahui menggelar event besar-besaran di area kaki gunung Widodaren. Padahal seharusnya, hal itu tidak boleh dilakukan. Aturan tersebut, merujuk pada hasil pertemuan dan kesepakatan bersama antara komunitas pemerhati lingkungan, pelaku wisata dan pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS). Kesepakatan itu, dirumuskan pada 2018 lalu.

Isi kesepakatan itu menyebut, untuk komunitas yang masuk ke kawasan Bromo, hanya dibatasi 20 unit kendaraan saja, di dalam Simaksi (Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi). Untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar Bromo. Selain karena faktor alam, masyarakat suku Tengger menganggap kawasan Bromo merupakan kawasan suci dan sakral. (lai/saw/may)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.