Tempeh (WartaBromo.com) – TNI Angkatan Udara kembali melakukan latihan tempur di Air Weapon Range (AWR) Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang. Latihan tempur ini pun ramai ditonton warga.
Latihan tempur TNI Angkatan Udara di Air Weapon Range (AWR) Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang menjadi pertunjukan wisata yang baru bagi masyarakat. Masyarakat juga dapat mengetahui kekuatan tempur militer Indonesia lebih dekat dan merasakan setiap dentuman amunisi dari jarak yang cukup dekat.
Panglima Komando operasi Udara II, Marsekal Muda TNI Widyargo Ikoputra menyebut latihan tempur Sikatan Daya 2022 memiliki menilai positif. Apalagi konsep yang diusung adalah “military tourism“.
“Pak Bupati ini punya misi military tourism, mengajak ‘turis’ untuk melihat proses TNI melakukan latihan, terima kasih Pak Bupati sudah menyediakan tempat, mudah-mudahan panggung permanen dapat segera berdiri, perimeter juga sehingga masyarakat tahu, ada proses edukasi kepada masyarakat,” ujarnya, Rabu (10/8).
Latihan Sikatan Daya 2022 yang digelar hari ini, melibatkan 2500 personel, 24 pesawat tempur, 7 pesawat angkut, 2 pesawat intai, 3 helikopter, 2 Satuan Radar, dan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang dimiliki oleh Koopsud II. Masyarakat dapat menyaksikan langsung berbagai manuver pesawat tempur F-16, Sukhoi, Super Tucano, Pesawat Angkut Hercules dan Cassa 212 melaksanakan misi operasi udara.
“Tujuan dari latihan ini adalah untuk mengetahui seberapa kemampuan Koopsud II dalam melaksanakan operasi udara, pengeboman dengan tepat, penerjunan dengan waktu yang tepat, melaksanakan sequence dari latihan, kita berharap pembinaan kemampuan khususnya dari operasi udara yang dilaksanakan TNI AU bisa berjalan dengan baik,” imbuhnya.
Sementara, untuk menunjang konsep Military Tourism, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq akan membangun sarana infrastruktur seperti tribun penonton permanen di AWR Pandanwangi.
“Sudah dipersiapkan oleh Dinas PU, kita bangun tahun ini tribun permanen, asesmen dari Lanud Abdurrahman Saleh, asesmennya dari sana, beberapa model, kontruksinya Danalanud menyampaikan beberapa saran termasuk juga pendampingannya,” katanya.
Bupati menjelaskan bahwa infrastruktur yang disiapkan oleh Pemkab Lumajang untuk menunjang konsep “Military Tourism” ini berupa urusan teknis non tempur seperti pembangunan tribun permanen dan barier pengaman untuk penonton.
“Termasuk disiapkan barier atau pembatas sehingga masyarakat lebih safety saat melihat. Tahun depan semoga sudah selesai semua sehingga konsep military tourism tidak hanya Angkatan Udara beberapa Korps TNI juga melaksanakan latihan di AWR Pandanwangi,” jelasnya. (rul/may)