Pasuruan (WartaBromo.com) – 10 atlet wushu Sanda asal Kota Pasuruan didiskualifikasi pada ajang Porprov Jatim 2022. Kejadian tersebut diduga akibat andanya indikasi pemakaian “joki”.
Saat dikonfirmasi wartabromo, Ketua Cabor Wushu Sanda Kota Pasuruan, Achsan Halim membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, dalam gelaran porprov tahun ini, ia mendaftarkan 16 atlet.
Namun mendekati gelaran porprov, tiba-tiba banyak atlet yang mengundurkan diri. Pihaknya kemudian berupaya mencari pengganti dari atlet-atlet yang mengundurkan diri tersebut tanpa mengubah identitas atlet yang telah didaftarkan.
“Kalau dibilang salah, saya memang salah terlalu memaksakan harus tampil,” kata Achsan kepada WartaBromo, Minggu (26/06/2022).
Dari 16 atlet yang dibawa, 10 di antaranya didiskualifikasi. Hanya enam atlet yang berjuang di porprov. Menurut Achsan, dua atlet, laki-laki dan perempuan, saat ini sudah masuk semi final.
“Saya sudah lapor ke Ketua Kontingen Kota Pasuruan,” ujar Achsan.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Pasuruan, Gangsar Sulistyarso menanggapi, awal mula kejadian ini saat atlet wushu sanda mengikuti technical meeting dan timbang badan pada Kamis (23/06/2022).
Pada saat itu panitia menemukan ada satu atlet dari Kota Pasuruan yang wajahnya tidak mirip dengan foto id card atlet. Panitia kemudian melakukan pengecekan ulang dan ditemukan sembilan lainnya. Dari sinilah ada indikasi atlet wushu sanda Kota Pasuruan sengaja pakai “joki”.
Menurut Gangsar, hanya 10 atlet yang didiskualifikasi, bukan seluruh tim wushu sanda. KONI Kota Pasuruan saat ini masih menunggu surat resmi dari Panitia Besar (PB) Porprov Jatim soal keputusan lebih lanjut.
“Secara lisan sudah saya sampaikan ke kepala daerah. Kalau secara tertulis masih tunggu surat dari PB Porprov Jatim,” kata Gangsar. (tof/yog)