Lekok (WartaBromo.com) – Warga Desa Balunganyar, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, menjual dan memotong sapinya secara paksa. Ini karena sapi milik warga banyak yang sakit.
Desa ini merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Pasuruan yang memiliki populasi sapi, khususnya sapi perah, cukup banyak. Warga setempat rata-rata mengandalkan susu sebagai pendapatan sehari-hari.
Tercatat lebih dari 8.750 sapi perah yang ada di desa ini. Banyaknya sapi yang sakit tersebut berimbas pada anjloknya produksi susu sapi.
“Kondisinya sudah parah. Di Balunganyar ada 7.611 sapi yang sakit,” kata Manager Koperasi Kelompok Tani Karya Amanah, Gaung Andaka, Jumat (17/06/2022).
Koperasi Karya Amanah sendiri adalah koperasi yang menerima susu dari peternak di wilayah Kecamatan Grati, Nguling, dan Lekok.
Data yang dicatat koperasi, dari ribuan sapi yang sakit itu, ada 104 ekor yang sembuh, 26 ekor mati, 573 ekor dipotong paksa, lalu 439 ekor dijual paksa.
Kepala Desa Balunganyar, Soleh membenarkan, bahwa saat ini banyak warganya yang memotong dan menjual sapinya secara paksa. Harga jual sapi pun juga sangat anjlok.
Menurut Soleh, belum ada upaya serius dari Pemkab Pasuruan dalam menangani penyakit ini. Sapi-sapi yang sakit ditangani secara mandiri oleh warga dan pemerintah desa.
“Wabah sudah parah begini rapat-rapat terus saja. Kenapa tidak obat sama dokter saja langsung dibawa ke sini,” ujar Soleh.
Sementara itu data Pemkab Pasuruan, jumlah sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Pasuruan saat ini berjumlah 2.573 ekor dan tersebar di 22 kecamatan. 873 ekor di antara ribuan sapi yang sakit itu kini sudah sembuh dan 23 ekor mati. (tof/asd)