Pasuruan (wartabromo.com) – Sebagian besar orang tua menggunakan kekerasan ketika mengajarkan kedisiplinan pada anak. Padahal cara tersebut sangat tidak efektif dan justru membuat psikis anak terganggu.
Kedisiplinan memang salah satu aspek penting yang harus diajarkan kepada anak sejak dini. Pasalnya, disiplin atau tidaknya seseorang akan sangat berpengaruh pada kesuksesan.
Dilansir dari beberapa sumber memang tak mudah mengajarkan disiplin. Mengajarkan kedisiplinan dengan kekerasan justru membuat anak merasa enggan dan dan terpaksa melakukannya.
Lantas, bagaimana cara mengajarkan anak agar disiplin tanpa kekerasan?
1. Contohkan dengan Perilaku
Sebagai langkah awal, cukup contohkan bagaimana disiplin dengan perilaku. Sebab, anak akan cenderung meniru orang tuanya dalam bertindak.
Sembari mencontohkan, sertai pula dengan penjelasan dan nasihat. Waktu yang tepat untuk menasihati adalah saat anak-anak bersantai atau saat sedang menghabiskan waktu bersama.
2. Tetapkan Batasan
Cara berikutnya yakni dengan menetapkan batasa-batasan yang tak boleh dilampaui anak. Namiun, ketika menetapkan batasan jangan serta merta melarang, melainkan gunakan kalimat lain dengan makna pengertian.
Mengapa? Sebab umumya, ketika dilarang anak justru akan melakukannya sebagai bentuk penolakan. Adapun batasan sederhana yang bisa diajarkan bisa dimulai dari hal-hal kecil, misalnya hanya boleh bermain ponsel selama 2 jam perhari.
3. Berikan Kosekuensi
Setiap pembelajaran pasti akan mengalami suatu fase kegagalan atau penolakan yang dilakukan anak. Nah, ketika anak melanggar aturan atau batasan yang ditetapkan, berikan kosekuensi.
Jelaskan konsekuensi yang harus anak terima dengan tenang dan tegas. Misal, anak tidak membereskan mainananya setelah bermain. Konsekuensinya mainan tersebut di sita dalam waktu yang tentukan. (trj)