Pasuruan (WartaBromo.com) – Komisioner KPAI (Komisi Perlindungan Anak dan Ibu) Retno Listiyarti meminta sekolah tidak buka lebih dulu di tengah merebaknya penyakit Hepatitis akut misterius.
“Ini perlu dilakukan sebagai salah satu antisipasi mencegah penularan hepatitis akut ini. Karena begitu kantin dibuka, pasti akan ada kerumunan,” kata Rento, biasa ia disapa.
Retno mengaakan, berdasar informasi yang diterimanya, ada dua pola penularan Hepatitis akut ini. Yakni, melalui saluran pernapasan dan pencernaan.
Karena itu, penutupan kantin sekolah diperlukan guna menutup potensi terjadinya penularan. “Karena kalau kantin buka, siapa yang menjamin siswa saling ngobrol atau membuka masker?’.
Karena itu, dalam kesempatan kemarin, Retno pun menyayangkan langkah pemerintah yang dinilainha terlalu buru-buru melonggarkan kebijakan PTM (pendidikan tatap muka) pasca libur panjang Lebaran lalu.
Sebab, di luar Hepatitis akut yang hingga kini belum diketahui penyebabnya, Covid-19 juga masih menjadi ancaman serius. “Dan trennya, setelah libur panjang pasti ada kenaikan kasus Covid-19,” terang Retno.
Retno pun menyarankan pemerintah pusat, daerah, hingga dinas pendidikan meningkatkan sinergi. Terutama untuk membangun kesadaran orang tua. Langkah itu sebagai upaya pencegahan dini.
“Bikin kelas parenting untuk memberi kesadaran pada orang tua. Sosialisasikan gejalanya ke masyarakat dan apa yang harus dilakukan,” ujarnya.
Kini, bagi Retno, seminggu pertama PTM berlangsung hendaknya dijadikan evaluasi. “Jika hasil evaluasi menunjukkan arah yang lebih berbahaya, ya perlindungan anak2 harus diutamakan,” pungkasnya. (asd)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
