Beragam peristiwa kami sajikan pada 17 April melalui laman media online wartabromo. Ragam berita menarik kini kami rangkum untuk kembali anda baca dalam koran online edisi Senin (18/04/2022). Mulai Pabrik Kayu di Gadingrejo Terbakar hingga Razia Knalpot Brong:
- Razia Knalpot Brong Semalam, 17 Motor Diamankan
Pasuruan (WartaBromo.com) – Razia sepeda motor protolan dan knalpot brong di Kota Pasuruan makin digencarkan. Semalam, mendapatkan belasan sepeda motor.
Kasat Lantas Polres Pasuruan Kota, AKP Yudiono mengatakan, razia yang berlangsung Sabtu (16/4/2022) malam itu menyasar tiga titik di Kota Pasuruan. Simak Selengkapnya.
- Ditinggal Jamaah, Dua Motor Amblas Dimaling
Kanigaran (WartaBromo.com) – Dua motor milik jamaah masjid Taman Bahagia, Tisnonegaran, digondol maling. Pelaku beraksi saat korban tengah jamaah shalat Dhuhur, Sabtu (16/4/202) siang.
Dua motor itu milik milik Hani sagianto (44), matik nopol N-3086-Q dan matik merah putih nopol N-2069-PUT milik Agung (45). Simak Selengkapnya.
- Pabrik Kayu di Gadingrejo Terbakar
Pasuruan (WartaBromo.com) – Kebakaran terjadi di Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan. Kerugian pemilik mencapai puluhan jutaan rupiah.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (17/04/2022) dini hari pukul 00.30 di pabrik kayu PT Hasil Alam Indo Indah yang terletak Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Karangketug. Simak Selengkapnya.
- Kompak Curi N-Max, 2 Maling Diamuk Massa
Tiris (WartaBromo.com) – Dua maling di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo babak belur diamuk massa usai kepergok pemilik motor, Minggu (17/4/2022). Satu di antaranya ditembak dibagian kaki oleh polisi.
Kedua pelaku itu adalah Roni (28), warga Jamintoro Sageran, Sumberbaru, Kabupaten Jember dan Sahid (33), warga Desa Segaran, Tiris, Kabupaten Probolinggo. Simak Selengkapnya.
- Sepuluh Tahun Lagi, Apel Pasuruan Tinggal Cerita
Pasuruan (WartaBromo.com) – Produktivitas semakin turun serta perawatan yang makin berat mengancam keberadaan tanaman apel di Pasuruan.
Dalam 10 tahun ke depan, komoditas ini bahkan diperkirakan akan hilang dari Bumi Sakera. Sebab, imbas dari situasi itu, banyak petani yang beralih ke komoditas lain. Simak Selengkapnya.