Madiun (WartaBromo.com)– Pertamina melalui Sub Holding Commercial & Trading yakni Pertamina Patra Niaga terus membuka dan mendorong peluang kerjasama kemitraan bisnis Pertashop dengan berbagai pihak. Di antaranya BUMDes, Koperasi, Pesantren hingga pelaku usaha atau UMKM di seluruh Indonesia.
Lewat Pertashop, Pertamina diharapkan dapat terus berkontribusi bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi negara, serta mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
Sebagai upaya mendorong semangat para mitra Pertashop untuk mencapai kinerja terbaik, Pertamina Patra Niaga memberikan penghargaan kepada para pengusaha Pertashop terbaik, antara lain UMKM Lokal Non Mitra, Angka penjualan terbaik dan Sarfas terbaik.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir didampingi Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution di Madiun dalam acara Sosialisasi Nasional Program Percepatan Implementasi Pertashop Melalui Kolaborasi BUMN – BUMDes dan Badan Usaha lainnya untuk Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh, (6/2).
Erick Thohir menyampaikan mengatakan target 10.000 unit pertashop akan berdampak signifikan terhadap kelangsungan energi di daerah sekaligus penyerapan tenaga kerja, terutama oleh pengusaha menengah dan juga pengusaha daerah.
“Saat ini kita masih dalam kondisi pandemi covid-19, kesehatan terdampak begitu juga dengan ekonomi. Saya sudah memberikan arahan kepada seluruh BUMN, walaupun korporasi namun harus ikut serta menyeimbangkan keberpihakan dengan rakyat. Salah satunya melalui Pertashop Pertamina kita ingin membangun ekonomi yang seimbang. Dengan 10.000 Pertashop ini, masing-masing akan menciptakan lapangan pekerjaan dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian rakyat, kedepan kita utamakan menjaring pengusaha daerah untuk mencapai target ini,” ujar Menteri BUMN Erick.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution menyampaikan bahwa Pertashop adalah bagian dari Pertamina One Village One Outlet (OVOO), dimana Pertamina ingin menyalurkan energi yang menjangkau lebih luas dan merata.
“Pertamina terus berupaya untuk dapat menghadirkan 10.000 Pertashop di 7.196 Kecamatan di seluruh Indonesia, dan kehadiran Pertashop diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas energi bagi masyarakat desa, sekaligus menggerakkan perekonomian di desa, sehingga masyarakat dapat langsung merasakan kehadiran Pertamina. Ini adalah bentuk pemenuhan aspek Availability, Acceptability, Affordability, dan Accessibility of Energy,” jelas Alfian.
Sejak 2020 hingga Januari 2022, sudah beroperasi sekitar 4.311 Pertashop di seluruh Indonesia. Sebanyak 473 diantaranya berada di Provinsi Jawa Timur dan 16 berada di kota atau kabupaten Madiun. Dari total tersebut, 249 Pertashop juga dikelola oleh mitra strategis, 54 diantaranya atau 22% dikelola oleh BUMDes.
Namun tantangan dalam implementasi pengembangan Pertashop di seluruh pelosok negeri sangat berat jika hanya dilakukan satu pihak. “Oleh karena itu diperlukan bantuan, dukungan, dan kerja sama dari berbagai pihak termasuk melalui pemberdayaan masyarakat di tingkat Desa,” imbuhnya.
Alfian berharap, Pertashop dapat mengembangkan usaha bersama masyarakat desa untuk meningkatkan nilai ekonomi daya saing masyarakat. Juga produktivitas masyarakat sekaligus mendekatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak di Desa.
“Pertashop akan hadir menjadi penggerak ekonomi desa yang nantinya dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional serta dapat mengedukasi masyarakat untuk menggunakan BBM ramah lingkungan. Bahkan 12% dari total konsumsi Pertamax sebagai bahan bakar ramah lingkungan ini disalurkan melalui Pertashop,” terang Alfian.