Pajarakan (WartaBromo.com) – Seorang ibu di Desa Karang Bong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo kehilangan anak yang dilahirkan secara mandiri di rumah. Pasca diduga ditolak oleh petugas Puskesmas Pajarakan saat membutuhkan pertolongan medis pada Rabu, 2 Februari 2022.
Kabar tak sedap itu diunggah di grup Facebook Grup Info Lantas dan Kriminal Kota/Kabupaten Probolinggo (Salam Satu Aspal) oleh akun Alwi Pengembala pada Sabtu (5/2/2022).
Dalam unggahannya sekitar pukul 15.00 itu, pemilik akun melampirkan dua foto sekaligus. Satu foto merupakan bayi laki-laki di atas kain putih dengan tangan, lutut, pergelangan kaki, serta kepalanya diikat kain putih.
Disebutkan, bayi itu meninggal dunia lantaran pelayanan jelek Puskesmas Pajarakan.
“Innalillah wainailahirojiun beginilah etika puskesmas Pajarakan tidak bertanggung jawab ini sudah meranggut nyawa seseorang mana ketua medisx kok gak bertanggung jawab kami sebagai keluarga tidak terima dasar puskesmas Pajarakan tidak bertanggung jawab,” keluh Alwi Pengembala.
Tentu saja, unggahan tersebut mendapat respons dari netizen hingga dibagikan berkali-kali. Ada yang bertanya kronologis, mendoakan, ada juga yang berkomentar negatif.
Dalam komentarnya, Alwi Pengembala juga sempat membalas komentar netizen yang bertanya kronologinya.
“Ceritanya begini, mbak saya 7 bulan sakit perut, kakak saya langsung ke bidan desa, disuruh ke puskesmas setelah nyampek puskesmas disuruh pulang, padahal mbak saya sudah sakit-sakitan nyampek ke rumah gak lama sudah pendarahan terus kakak saya balik lagi (Ke Puskesmas) diusir saya cari ambulan desa sudah gak nyampek, sudah keluar bayinya, menangis terus meninggal. Apa itu yang dinamakan puskesmas bertanggung jawab,” ceritanya kepada netizen.
WartaBromo kemudian menelusuri kebenaran cerita itu. Salah satunya ke Pemerintah Desa Karang Bong.
Isroul Fadilah, istri dari Usman selaku kepala desa, membenarkan jika unggahan di medsos itu terjadi di desanya. Bayi itu, diketahui merupakan putra dari Anisa, Blok Mendung RT 12 RW 04. Namun, ia mengaku tidak tahu persis kejadian yang sebenarnya.
“”Ia benar, tapi tidak tahu persisnya itu, ceritanya seperti apa. Kejadiannya itu pada tanggal 2 kemarin (Rabu). Iya benar namanya Anisa,” kata Isroul Fadilah mewakili suaminya.
Wartawan media ini juga berusaha menghubungi Kepala Puskesmas Pajarakan, dr. Maulida melalui sambungan selularnya. Meski berkali-kali telepon yang bersangkutan tidak merespons upaya konfirmasi.
Sementara itu, Kapolsek Pajarakan, AKP Sugeng Harianto menyebut, tidak ada penolakan dari Puskesmas. Hal ini berdasarkan pesan singkat dari dr Maulida kepada dirinya. Meski begitu, ia berjanji akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kebenarannya.
“Mboten (tidak) ditolak Ndan. Dilakukan pemeriksaan, tidak ada pembukaan maka boleh pulang. Usia kandungan masih tujuh bulan ndan, kami juga sampun (sudah) lapor Dinas Kesehatan. Itu info dari Bu Kapus (Kepala Puskesmas Pajarakan),” jawab Sugeng sembari membacakan pesan WhatsApp. (cho/saw/asd)