Sementara itu, perwakilan dari Ponpes Dalwa Bangil, Zainal Abidin Bilfaqih menegaskan, jika pihaknya bersama konsorsium pondok pesantren, siap mendidik anak-anak Taruna Madani bukan hanya mahir dalam bidang agama, melainkan juga fasih dalam Bahasa Inggris dan Arab.
“Saya bersama para guru-guru konsorsium pondok sudah punya planning, selama dua tahun nanti, anak-anak bisa berbahasa Inggris dan Bahasa Arab. Kita ajari sampai bisa. Dan pada saat nanti lulus, kami harapkan mereka tidak hanya diterima di perguruan tinggi ternama di Indonesia saja, tapi juga di luar negeri. Di Yaman, Turki, Arab, di negara timur tengah lainnya ataupun China. Siapa orang tua yang tidak bangga dengan hal ini,” cetus Habib Zainal.
Habib Zainal menyadari jika perubahan Lembaga dimanapun akan menuai polemik. Dan ini sesuatu yang wajar karena kekurangpahaman. “Adapun ada kekurangan dalam perubahan lembaga ini ya ayo kita benahi. Tapi, jangan terus pakai jurus pokoke. Teriak-teriak dan seterusnya. Kita duduk bareng. Bahkan berdebat monggo. Kita tidak mungkin memuaskan semua orang. Tapi demi masa depan anak-anak kita semua, saya yakin perubahan lembaga ini sangat positif,” tegas pria yang juga Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Pasuruan ini. (day)