Kraksaan (WartaBromo) – Dalam 3 bulan terakhir, harga minyak goreng di Kabupaten Probolinggo mencapai Rp 20 ribu per liter. Tetapi Disperindag setempat menyebutnya masih murah
Umi Faizah, seorang pedagang di Pasar Semampir Kraksaan mengatakan, harga minyak goreng curah merangkak naik sejak Oktober 2022. Semula per liternya dijual Rp 13 ribu oleh pedagang.
“Tiga bulanan yang mahal,” tutur ia pada Rabu, 5 Januari 2022.
Perlahan namun pasti, mencapai Rp 19-20 ribu pada awal Desember dan masih stabil hingga kini. “Pada Desember lalu banyak pembeli yang lari ke minyak goreng kemasan. Namun saat ini, penjualan mulai normal lagi, karena yang kemasan juga ikut naik,” ucapnya.
Tak hanya penjual, pembeli pun mengeluh dengan mahalnya minyak goreng. “Harganya harus normal seperti dulu. Kami yang berjualan nasi dan gorengan, sangat terpukul. Bagaimanapun minyak goreng salah satu komponen utama,” kata Ahmad, penjual nasi lalapan.
Berbeda dengan konsumen, petugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo menyebut harga saat ini masih murah. Daya beli masyarakat, masih cukup menjangkau. Sehingga tidak perlu ada operasi pasar.
“Standarnya itu kan minyak goreng Rp25 ribu, artinya harga masih berada di bawah standar. Makanya kami menilai masih belum perlu ada operasi pasar, setidaknya di Januari ini,” ujar Kabid Perdagangan, Endang Rustiningsih secara terpisah.
Meski dibawah standar, tidak menutup kemungkinan akan melakukan operasi pasar. Jika harga minyak goreng terus melambung tinggi.
Apalagi Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada Kementerian Perdagangan untuk menjaga stabilitas harga minyak goreng dengan cara melakukan operasi pasar.
“Tujuan operasi pasar kan memang untuk stabilitas harga, biar harga minyak goreng itu terjangkau oleh daya beli masyarakat. Di pasar, sudah ada tim kami yang setiap hari keliling untuk mengecek perkembangan harga,” tandas ia. (cho/saw)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
