Candipuro (WartaBromo.com) – Kera, satwa endemik Semeru turun gunung. Adanya peningkatan aktivitas Semeru selama hampir sebulan ini diduga jadi penyebabnya.
Kawanan kera ini terlihat di Piket Nol, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Rupanya awan panas dan berbagai peningkatan aktivitas lain, membuat kera tersebut terdampak.
Kawanan satwa dengan nama ilmiah macaca fascicularis itu pun mendatangi lokasi proyek jembatan di kawasan ini. Mereka meminta makanan dari para relawan dan pekerja proyek. Relawan kemudian memberikan nasi bungkus dan air kepada satwa ini.
“Hutan-hutannya banyak abu. Kayaknya buah-buah itu juga banyak abu. Ada puluhan ekor monyet. Barusan ta kasih makan sama air,” kata Isman, relawan.
Terkait itu, pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) membenarkan adanya dampak erupsi Semeru terhadap satwa.
“Kita dari TNBTS sempat menemukan ada landak di kawasan, kemudian kita evakuasi, kita amankan, serahkan ke BKSDA Probolinggo,” ujar Khairul, Kepala Bidang II TNBTS.
Sementara ini masih kera, landak, dan beberapa burung yang terlihat turun gunung. Meski demikian kata Khairul, beberapa satwa lain di wilayah tersebut biasanya bisa survive saat terjadi erupsi. Mereka berpindah ke tempat yang lebih aman dengan makanan yang bisa dijangkau.
TNBTS mengaku belum bisa melakukan pendataan lebih lanjut apa saja satwa yang terdampak. Sebab, kondisi di kawasan bencana masih rawan akibat awan panas.
“Kita belum bisa mendeteksi satwa terdampak saat ini, mudah-mudahan mereka bisa pindah ke wilayah tak terdampak,” tandasnya. (lai/may/ono)
Simak videonya: