“Karena itu pentingnya pada hari ini ada stakeholder meeting, kita ingin semua berkolaborasi. Kolaborasi itu butuh intimasi, butuh komitmen jangka panjang jadi kolaborasi tidak akan tercipta kalau kemudian kita berhenti kepada hari ini, kita harus selalu bekerja sama,” ungkapnya.
Arief mengatakan, semua stakeholder harus bersama-sama menyelamatkan Indonesia dari perang melawan berita bohong, agar dari sisi Kamtibmas, ketahanan, sosial budaya dan ekonomi Indonesia tetap aman.
“Event hari ini kita ingin semua stakeholder, dari pihak kepolisian, dari Pemprov dari Kodam V Brawijaya, kemudian AMSI yang didukung oleh seluruh media kredibel, terpercaya, media yang akurasinya tinggi dalam memberitakan ini yang akan membuat ruang publik lebih bersih lagi, lebih baik lagi,” ucapnya.
Ia berharap, dengan pertemuan tersebut, Jawa Timur memiliki komitmen atau badan yang bisa menyelaraskan konten digital yang sehat. Dimana didalamnya terdiri dari semua stakeholders baik pemerintah, Polisi, TNI, AMSI, masyarakat dan ormas.
Menutup agenda Stakeholders Meeting, Wagub Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berharap AMSI terus mendorong produksi konten yang terpercaya. “Media siber yang tergabung dalam AMSI ini cara kerjanya tentu berbeda dengan media sosial. Setiap informasi pasti disajikan setelah melalui proses verifikasi untuk memastikan akurasinya. Hasilnya tentu berkualitas dan punya kontribusi positif untuk publik,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur ini.
Dalam kegiatan stakeholders meeting tersebut, tujuh media anggota AMSI Jatim menerima sertifikat verifikasi dari Dewan Pers. Sedangkan dari media calon anggota AMSI Jatim, 11 media menerima sertifikat verifikasi dari Dewan Pers. (yog/yog)