Paiton (WartaBromo) – Seorang perempuan ditemukan tewas dengan hidung berbusa di kamar hotel Paiton Asri pada kamis malam, 17 Desember 2021. Polisi tengah memburu teman lelaki yang cek in bersama korban.
Wanita itu, diketahui berinisial WWQ (21) warga Desa/Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. “Korban diketahui masuk bersama seorang lelaki tak dikenal sebelumnya ditemukan tewas,” sebut Kapolsek Paiton, Iptu Maskur Ansori pada Jumat, 17 Desember.
Korban diketahui datang ke hotel bersama seorang lelaki, sekitar pukul 15.00 WIB. Adapun lelaki itu dengan ciri-ciri dengan postur kurus dan tinggi diperkirakan 166 centimeter. Keduanya berboncengan dengan motor Honda Megapro warna hitam.
“Saksi menyebut si laki-laki ini mengenakan pakaian serba hitam, celana, baju dan helm lalu memesan kamar. Setelah pihak hotel menyediakan kamar, keduanya lalu masuk setelah sebelumnya menunggu di gazebo sekitar hotel,” lanjutnya.
Petugas hotel menyebut korban dalam keadaan sempoyongan ketika masuk kamar nomor 17. Ia dibopong oleh teman lelakinya. Tak berapa lama, pria itu mendatangi resepsionis.
“Saat ditanya identitas, pria itu malah memberikan nomor 085236444577, lantas pergi,” ujar Maskur.
Sekitar pukul 19.30 WIB, petugas mengecek suasana hotel. Ternyata kamar yang disewa korban dalam keadaan tidak terkunci dan sedikit terbuka. Sehingga petugas berinisiatif melihat kondisi di dalam kamar. Mereka menemukan tubuh korban dalam posisi telentang.
“Curiga dan merasa aneh, karena bukan seperti posisi orang tidur. Tanpa menyentuh korban, petugas hotel langsung menghubungi Polsek Paiton. Setelah petugas sampai di kamar hotel, korban sudah meninggal dunia,” ungkap Kapolsek Paiton.
Dari penelusuran polisi, ternyata korban selama ini tinggal di salah satu warung di puncak Desa Binor, Kecamatan Paiton. Ia tinggal bersama Agus Dedy Lukito, warga Kelurahan Ngagelrejo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya. Namun korban sudah minggat sejak 29 November 2021.
Saat ditemukan, keluar busa dari hidung korban. Untuk kepentingan penyidikan, mayat korban dibawa ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
“Pemeriksaan fisik luar sementara, tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban,” tandas mantan Kanit Pidum Satreskrim Polres Probolinggo itu. (cho/saw)