Lumajang (WartaBromo.com) – Early Warning System (EWS) Gunung Semeru tak berfungsi sejak 12 tahun terakhir. Wakil Bupati Lumajang pun kecewa, meminta alat deteksi segera dilengkapi.
Indah Amperawati, Wakil Bupati Lumajang menunjukkan kekecewaan saat mengunjungi Pos Pantau Gunung Semeru. Ia mengaku geram, karena alat pendeteksi tak berfungsi sejak 12 tahun lalu.
Lebih-lebih diketahui juga, jika sampai saat ini, alat deteksi/peringatan dini (EWS) masih dalam proses perbaikan.
“Kenapa seperti kamera termal pendeteksi panas itu baru kemarin beroperasi setelah kejadian? Pokoknya saya nggak mau tau, saya minta seluruh kelengkapan di sini di-upgrade ya, paling tidak seperti yang ada di pos pantau Gunung Merapi,” tegas Bunda Indah -sapaan akrabnya-.
Bunda Indah juga menyebut, alarm peringatan terjadinya bencana juga belum maksimal. Sebab, penyebarannya hanya melalui Whatsapp. Padahal, tidak semua warga bisa menggunakan gadget, terlebih Whatsapp.
Indah berharap, alarm peringatan juga diperhatikan.
“Ini kan seharusnya tidak begitu, saya hanya membandingkan dengan karakter yang sama saja, seismograf yang ada di Merapi itu ada 40 jumlahnya, sedangkan di sini hanya ada 4 yang terpasang, dan saya tidak tahu edisi tahun berapa yang ada di sini,” tambahnya.
Indah kemudian meminta agar kamera pemantau panas ditambah pada beberapa titik rawan. “Memang untuk APG sendiri tidak dapat diprediksi kapan munculnya, namun dari itu kan dapat diprediksi dari gejala awalnya, termasuk dari pengukur suhu dari gunung,” tandasnya.
Mengenai keluhan ini, Bunda Indah mengaku telah mengadukannya juga ke Menteri ESDM, Mahfud MD. Indah menyebut, bahwa peralatan untuk pantauan Semeru segera diupgrade oleh kementerian. (lai/may/ono)