Pasuruan (wartabromo.com) – Mitos yang ada di masyarakat Islam Jawa memang selalu menarik dibahas. Salah satunya terkait menancapkan anak pohon pisang di atas makam orang yang baru meninggal.
Tak cuma mitos, hal tersebut ternyata merupakan tradisi turun temurun yang sudah dilakukan sejak jaman nenek moyang. Tindakan ini pun tak sekedar dilakukan tanpa tujuan, alias ada makna dibaliknya.
Lantas, apa maksud dari menancapkan anak pohon pisang di atas tanah kuburan?
Dilansir dari beberapa sumber, tindakan ini ditujukan sebagai tanda yang menunjukkan bahwa makam tersebut milik seseorang yang belum menikah. Kenapa harus anak pohon pisang?
Sebenarnya tak ada alasan atau jawaban pasti mengapa harus anak pohon pisang yang ditancapkan di atas makam seseorang yang belum menikah. Hanya saja, anak pohon pisang hanya sebagai simbolis agar orang sekitar tahu siapa yang baru saja meninggal.
“ini cuma dijadikan tanda saja bahwa yang meninggal itu masih (single). Simbolis saja ini, sebenarnya tidak ada perbedaan antara single, anak kecil, orang tua, baik perempuan ataupun laki-laki tidak ada perbedaan. Ini cuma simbol saja ini,” ungkap Khuzaini, warga Desa Sungonlegowo,Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik.
Selain itu, sumber lain menyebutkan, penanaman pohon pisang ini sebagai pengingat bagi yang masih hidup. Bahwa meninggal tidak perlu menunggu tua, namun umur berapapun bisa meninggal.
Sehingga kita bisa mulai bersiap, memperbaiki diri sebelum ajal menjemput. (trj/may)