Lumajang (wartabromo.com) – Berbagai masalah kesehatan sering ditimbulkan saat terjadi erupsi gunung berapi, salah satunya masalah pernapasan. Tak cuma sesak napas, erupsi gunung juga membuat orang batuk-batuk.
Meski hanya batuk-batuk, kejadian ini tak boleh disepelekan. Pasalnya, semakin lama bisa merusak organ penapasan yang berpotensi mengakibatkan sesak napas akut hingga kematian.
Sebagaimana dikatakan
Lantas, apa yang bisa dilakukan sebagai upaya penanganan pertama? Dilansir dari detik.com, berikut diantaranya:
1. Pakai Pelindung Pernapasan dan Minum Obat
Sebagaimana dikatakan spesialis paru dari Mayapada Hospital, dr Boedi Swidarmoko, SpP(K), langkah awal yang perlu dilakukan ketika batuk-batuk akibat erupsi gunung adalah dengan memakaikan alat lindung pernapasan dan memberikan obat yang sesuai.
“Berikan alat lindung pernapasan seperti masker. Kalau batuknya belum berdahak kita berikan obat penekan batuk yang disebut sebagai antitusif. Tapi kalau batuknya sudah berdahak maka kita berikan obat batuk yang bersifat ekspektoran jadi mengeluarkan dahaknya. Syukur-syukur debu vulkanik yang diliputi dahak tadi bisa ikut keluar,” kata Boedi.
2. Berikan Oksigen
Apabila erupsi gunung menyebabkan kebakaran, maka segera evakuasi korban ke tempat yang lebih aman dan jauh dari jangkauan asap. Kemudan berikan asupan oksigen agar korban bisa kembali bernapas dengan lancar.
Asupan oksigen ini pastinya sudah disediakan oleh tim medis khusus yang dikerahkan di setiap posko bencana. Mintalah bantuan kepada tenaga medis yang bertugas agar korban bisa segera ditangani.
3. Minum Air Bersih
Penanganan terakhir yang amat penting diperhatikan adalah memberikan korban asupan minum air bersih. Ini akan sangat membantu untuk memulihkan saluran pernapasan.
Oleh karena itulah, ketersediaan air bersih sangat dibutuhkan pada saat erupsi gunung terjadi. Selalu ingat, jangan pernah memberikan air kotor karena bisa memperparah kondisi. (trj/may)