Lumajang (WartaBromo.com) – SEMERU, gunung tertinggi di Pulau Jawa memuntahkan abu vulkanik, Sabtu (4/12/2021) lalu. Data sementara, 14 orang tewas dan 56 lainnya luka akibat kejadian ini.
Menilik ke belakang, erupsi gunung dengan puncak Mahameru-nya tersebut bukan pertama kalinya. Berikut rangkaian peristiwa erupsi Semeru yang terjadi dalam 30 tahun terakhir yang dirangkum berbagai sumber:
1990: Terjadi guguran kubah lava dari puncak Semeru yang menghasilkan awan panas.
1992: Terjadi letusan stromboli yang kemudian menghasilkan kubah lava
1994: Guguran awan panas kembali terjadi hingga menyebabkan 7 orang meninggal dunia. Selain itu, 2 korban hanyut terbawa lahar dingin.
2002: Guguran awan panas dari kawah junggring saloko terjadi sepanjang 1 kilometer. Lokasinya persis dengan yang terjadi saat ini.
2004: Awan panas kembali meluncur ke arah yang sama dengan radius 2,5 kilometer
2007: Terjadi luncuran awan panas sejauh 1 kilometer
2008: Terjadi letusan dan guguran awan panas
2016: Lava pijar meluncur sejauh 2,5 kilometer
2019: Erupsi dengan tinggi kolom mencapai hampir 1 kilometer
2020: Erupsi sebanyak lima kali yang mengakibatkan guguran awan panas dan lava pijar
2021: Erupsi disertai guguran awan panas dan banjir lahar dingin.
Selama 30 tahun terakhir, dampak erupsi yang terjadi Sabtu (4/12/2021) sore lalu merupakan yang terparah. Selain menghancurkan rumah penduduk, 29 warga menjadi korban jiwa.
Data tersebut hanya bersifat sementara karena hingga H+3 kejadian, proses pencarian Basarnas, TNI-Polri dan relawan terhadap warga yang hilang terus dilakukan. (asd)