Bangil (WartaBromo.com) – Sebuah foto pria yang bernama Samsul Hadi berjalan kaki dari Bangil ke Mabes Polri sambil membawa banner berisikan bahwa cucu pria tersebut dijebak sabu-sabu viral di media sosial. Polisi membantah tudingan tersebut.
Kapolsek Bangil, Kompol Indro Susetyo mengatakan, penangkapan Ari Rifki dan istrinya, Vita, terjadi pada beberapa bulan lalu. Keduanya memang benar ditangkap di depan Pasar Bangil dan penangkapan itu, kata dia, sudah sesuai prosedur.
Kasus suami istri itu pun sudah tuntas di kepolisian dan bahkan sudah diputus pengadilan. Ari Rifki dijerat kepemilikan senjata tajam, sementara Vita dijerat pasal narkotika dengan vonis hukuman 4 tahun.
“Awalnya kan kita tangkap karena dia itu bawa sajam. Lalu kita geledah lainnya lagi, ternyata ketemu sabu-sabu,” kata Indro, Jumat (03/12/2021).
Kapolsek membenarkan bahwa nama Supardi yang disebut dalam banner Samsul adalah anggota Polsek Bangil. Sementara nama-nama lainnya yakni Tony, Juned, dan Putro, ia tidak tahu.
Soal cerita Samsul Hadi yang menyebut bahwa ketika penggeledahan itu ada anggota polsek yang sempat bertanya kepada tiga nama yang ada di banner tersebut, Indro membantahnya.
“Itu tidak benar. Tidak ada seperti itu. Tidak ada penjebakan. Semua sudah sesuai prosedur. Proses di kita kan sudah selesai,” imbuh Indro.
Seperti diketahui, foto Samsul Hadi berdiri sambil membawa banner di depan gapura Kabupaten Rembang viral di media sosial. Foto tersebut diunggah di Facebook dan langsung banjir komentar netizen.
Banner yang dibawanya itu berisi tulisan yang pada intinya, ia merasa cucunya, yang saat ini terjerat kasus narkotika dan sudah diputus bersalah dengan hukuman 4 tahun, korban penjebakan. Karena itu ia hendak berjalan kaki dari Bangil ke Mabes Polri meminta keadilan kepada kapolri. (tof/may)
Baca juga: Cerita Lengkap Pria yang Berjalan Kaki dari Bangil, Minta Keadilan Kapolri
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
