Manfaatkan Peluang! Wanita Ini Jadi Jutawan dari Konektor Masker
Gondang Wetan (wartabromo.com)– Pandemi covid-19 yang telah melanda hampir dua tahun ini mengharuskan masyarakat tetap menggunakan masker. Hal ini pun dimanfaatkan oleh wanita asal Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan.
Bagi sebagian perempuan berhijab, penggunaan masker selama pandemi tidak bisa langsung dikaitkan ke telinga. Melainkan dilakukan dengan bantuan konektor.
Hal ini supaya mudah untuk memasang dan mencopot masker. Sekaligus lebih rapi saat berhijab. Tentu saja peluang ini dimanfaatkan betul oleh perajin konektor masker.
Salah satunya, Dennyk Septyandini (31) perempuan asal Desa Ranggeh, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan. Ia mengaku mampu meraup keuntungan berlimpah melalui produksi konektor masker yang telah dilakoninya sejak bulan Januari 2021 lalu.
“Awalnya dulu aku ngajar keterampilan di Ponpes Al-Yasini selama 6 tahun. Nah dari itulah, ada manik-manik sisa ngajar kesenian dulu tak pakai lagi,” ceritanya, Jumat (19/11/2021).
Perempuan yang juga seorang bidan ini mangatakan, dari sisa manik-manik yang ia dapatkan dulu, akhirnya bisa dimanfaatkan untuk membuat konektor masker. Setelah jadi, banyak teman-temannya yang tertarik dengan model tali penghubung masker tersebut.
“Ada temen yang suka, saya kasihkan. Kemudian, saya ingin memulai bisnis konektor masker dan menjualnya di platform online, seperti Instagram dan Shopee,” tuturnya.
Ia juga bercerita, untuk menarik minat para pembeli, tak ayal ia memproduksi berbagai jenis konektor masker dari motif manik beragam. Mulai dari bahan monel, rantai dan alumunium.
“Bahan dasarnya dari sisa kain dan diolah lagi, ada beragam motif untuk menarik minat pelanggan, yakni ellona, collete, yuga dan 2in1,”ucapnya.
Harga yang ditawarkan untuk satu buah konektor masker cantik, mulai Rp35 ribu hingga Rp60 ribu. Tergantung pada jenis kerumitan motif.
“Mulai dari yang simple Rp35 ribu, Rp40 ribu ada juga yang ribu ada juga yang ribu ada juga yang Rp60 ribu,” jelas Dennyk.
Untuk pemasarannyam saat ini sudah merambah pasar nasional. Mulai dari Aceh, Medan, Pangkal Pinang dan Sulawesi. “Banyak, Sulawesi, Aceh, Medan juga. Saya juga melayani grosir toko,” tandasnya.
Omzetnya pun juga terbilang fantastis. Sebulan, ia mampu menjual 100 biji konektor masker dan mengantongi Rp7 hingga Rp8 juta.
“Pandemi ini juga berkah, alhamdulillah dari hasil yang saya dapat, saya bisa beli perabotan rumah,” tutupnya. (don/may)
Website with WhatsApp Message