Pasuruan (WartaBromo.com) – Program vaksinasi kolaborasi juga diinisiasi para awak media. Mereka yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pasuruan mengajak bareng Pemkab dan Polres Pasuruan untuk menggelar vaksinasi bersama.
Kolaborasi tiga pilar dalam vaksinasi masal ini dipusatkan di balai desa Sidowayah, Beji. Menariknya, usai vaksin, sekitar 200 warga mengantre bergiliran untuk mendapatkan sembako berupa beras.
Rupanya, daya tarik sembako inilah yang menjadikan warga berbondong-bondong untuk mengikuti. Bahkan, ada juga warga yang pada vaksin pertama di tempat lain dan belum waktunya vaksin kedua, warga tersebut tetap ingin vaksin kedua di balai desa.
“Lho bu. Ini vaksin pertamanya baru tiga hari lalu. Vaksinnya juga tidak disini ya. Kok sudah mau vaksin kedua di sini. Maaf, ndak bisa. Nunggu tiga minggu atau sebulan lagi,” ujar Totok, Sekdes Sidowayah pada salah satu warga.
Ada juga ibu paro baya yang mencoba menawar. Padahal dari sisi tes kesehatan, tensi darahnya menunjukkan angka 200. “Kalau ndak bisa divaksin, boleh ndak bawa berasnya saja,” ujar sang Ibu. Mendengar hal ini, para perangkat desa dan awak media bersepakat jika yang hanya mendapatkan sembako hanyalah yang sudah melakukan vaksin.
Aksi terjun langsung ke masyarakat yang dialami PWI Pasuruan ini dikatakan Djoko Haryanto sebagai suatu tantangan “Selama ini kami hanya menulis dan mengamati. Tapi setelah terjun sendiri dalam program vaksinasi ini ternyata tidak mudah,” akunya.
Vaksinasi kolaborasi ini dihadiri Wabup KH Mujib Imron, camat Beji dan juga Kapolres AKBP Erick Frendriz, Wakapolres Kompol Edith dan Dandim Letkol Nyarman.
Menurut Gus Mujib, sapaan KH Mujib Imron, vaksin kolaborasi ini penting dilakukan. “Kehadiran teman-teman media juga menjadi penyemangat untuk program vaksinasi ke depan. Kita niati bersama untuk Jogo Pasuruan. Jogo kesehatan bersama masyarakat,” tegas Gus Mujib.
Ia menambahkan, dalam dasbor (data vaksinasi) yang dikeluarkan kantor capil dan kependudukan, bahwa vaksin yang sudah dilakukan untuk penduduk Kabupaten Pasuruan sudah diatas 50 persen.
“Sudah 53 persen kurang sedikit. Sudah melampau 50 persen untuk masyarakat umum. Namun yang lansia belum sampai 40 persen. Jadi kita masih level 3. Kita harus percaya, bahwa Corona masih ada. Sehingga kegiatan di masyarakat pun masih terbatas,” tukasnya.
Sementara itu, Kapolres AKBP Erick Frendriz berharap peran serta masyarakat dalam program vaksinasi semakin masif. “Kami juga mengapresiasi kolaborasi yang baik antara pemerintah dengan rekan-rekan media dan kami sehingga program vaksinasi ini bisa berjalan dengan baik,” tegasnya.
Pihaknya juga mengagendakan untuk program vaksinasi kolaborasi kepada masyarakat wilayah dataran atas atau pucuk gunung. Hal ini agar capaian vaksinasi bisa menjadi lebih tinggi lagi. “Harapan kita semua, agar kita bisa mencapai Level dua. Ya, paling tidak minggu depan program vaksinasi agar menuju level dua ini bisa tercapai,” tegasnya. (day/day)