Banyuwangi (WartaBromo.com) – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (5/11/2021). UKW kali ini diyakini menjadi pendorong keberlangsungan perusahaan media yang lebih profesional.
Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut menegaskan, UKW adalah bagian dari upaya menyehatkan ekosistem di dunia digital. Meski demikian ia menyadari AMSI harus berupaya ekstra untuk memperjuangkannya.
“Tantangan besar itu berupa media sustainability. Kita mau nantinya tidak hanya perusahaan medianya yang sustainable tapi juga wartawan dan jurnalismenya juga sustainable,” ungkap Wens, sapaan akrabnya.
Wenseslaus Manggut menilai saat ini perlu adanya pembenahan di dunia industri media. Menurutnya, di era disrupsi digital saat ini pembenahan harus menyeluruh tidak hanya di sisi konten, melainkan juga bisnis.
“Karena, landscape baru akibat disrupsi digital saat ini, kue bisnis dunia media tidak hanya bisa dinikmati oleh perusahaan media konvensional seperti yang kita lihat 10 -15 tahun lalu. Tapi, kue bisnis ini bisa dinikmati oleh para blogger, platform, mikro platform, dan lainnya,” jelasnya.
Melihat kondisi itu, Wenseslaus mengatakan, AMSI memiliki upaya besar untuk menjalankan dan mengembalikan fungsi media ke jalur produksi konten original. Memperbaiki kepercayaan media yang tunduk pada publik tidak tunduk pada kepentingan bisnis semata.
“Regulasi akan diupayakan bersama stakeholder ada dari Dewan Pers kita ada di dalamnya. Kita sudah bertemu dengan unsur pemerintah dalam hal ini Kemkominfo dan Menkopolhukam. Usulan ini mendapat sambutan bagus,” kata Wens.
Pada intinya, dari dialog bersama pemerintah tersebut diyakini akan terbangun ekosistem media dan dunia digital yang lebih sehat, tidak merugikan pihak lain.
Sebagai langkah awal, AMSI mencoba mendorong setiap media memenuhi kewajiban yang ditentukan. Di antaranya standarisasi, meliputi pemenuhan administrasi perusahaan.
“Perusahaan harus berbadan hukum pers, terdaftar di dewan pers. Wartawan juga harus lulus uji kompetensi wartawan. Seperti yang dilakukan AMSI ini masuk dalam upaya menjamin keberlangsungan media,” tandasnya.
Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur Arief Rahman mengatakan, uji kompetensi wartawan dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalitas pengelolaan media yang berdiri di atas dua kaki, yakni redaksi dan manajemen bisnis. Peningkatan kompetensi wartawan yang merupakan SDM penting di media ini, menjadi titik tumpu pengelolaan media yang berkualitas dan terpercaya.
“Selain kita juga konsen bekerja sama dengan pihak lain seperti Google dan Internews, serta lembaga lainnya untuk meningkatkan profesionalitas pengelolaan media,” kata Arief Rahman.
Karena itulah, menurutnya uji kompetensi ini penting agar terdapat standarisasi SDM media siber. AMSI, sambung Ariel berkomitmen memberikan kontribusi kualitas SDM di redaksi.
Dalam kondisi pandemi Covid-19, UKW dilaksanakan melalui standar protokol kesehatan ketat, di antaranya dengan melakukan tes antigen pada tiap peserta. Dijelaskan, UKW kali ini diikuti oleh 29 wartawan se-Jawa Timur.
Hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov) Jawa Timur Heru Tjahjono, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas.
Selain Ketua AMSI Pusat, Wenseaslus Manggut, Ketua AMSI Jawa Timur Arief Rahman, Sekretaris AMSI Jatim Saptini Darmaningrum, pengurus pusat AMSI, Yatimul Ainun dan Suwarmin terlihat dalam acara. Sedangkan Tim Penguji kegiatan UKW dipilih dari Solopos Institute.