Kraton (wartabromo.com) – Taffaqquh Fiddin dengan cara menjaga semangat menuntut ilmu, merenung, berbuat, dan berfikir dalam ilmu haruslah menjadi tema dan ide dalam penyusunan Raperda Pengembangan Pesantren yang sekarang sedang dibahas oleh DPRD Jatim.
Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad usai mengikuti mengikuti pengajian perdana kitab Ihya’ Ulum al-Din yang diasuh KH Fuad Noerhasan di Pondok Pesantren Sidogiri Kabupaten Pasuruan, Rabu (27/10/2021) pagi.
“Motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di pesantren tidak akan jauh dari upaya memperdalam pengetahuan agamanya dan memperbaiki akhlak, ” ujar Gus Sadad yang juga Ketua Gerindra Jatim ini.
Karenanya tafaqquh fiddin, lanjutnya harus menjadi ide besar lantaran telah menjadi ciri khas pesantren sejak awal didirikan. Namun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa di era Society 5.0 mengharuskan pesantren juga harus berbenah tanpa mengubah karakteristik pesantren sebagai lembaga pendidikan pencetak expertis di bidang agama.
“Keberadaan pesantrenpreneur maupun OPOP harusnya hanya menjadi komplementer, tidak boleh mengubah jati diri pesantren, “terang pria yang segaja hadir dalam pengajian KH. Fuad Noerhasa. bersama para alumni Sidogiri lainnya diantaranya KH Mukhlis Muhsin dari Bangkalan ini. (yog/yog)