Probolinggo (WartaBromo.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengucurkan bantuan senilai Rp 25, 99 miliar.
Bantuan tersebut dikucurkan dalam bentuk program sarana hunian pariwisata (Sarhunta) di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru (BTS).
Sarhunta itu, mencakup 430 rumah di 4 kabupaten sekitar KSPN BTS. Diwujudkan dalam 2 pembangunan, yaitu 120 unit usaha pondok wisata (homestay) dan 310 unit dibangun untuk usaha lainnya.
Khusus homestay, Kabupaten Probolinggo mendapat alokasi rumah yang dibedah menjadi layak huni, sebanyak 32 unit dan Pasuruan 27 unit. Sementara di Kabupaten Malang dan Lumajang masih-masing sebanyak 33 unit dan 28 unit.
“Progres konstruksi fisik di lapangan sudah mencapai 70 persen. Nantinya, diharapkan selesai (pembangunannya) pada akhir tahun ini,” sebut Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid dalam rilis yang diterima WartaBromo.com pada Minggu (17/10/ 2021).
Ia menyebut, Kementerian PUPR siap mendukung pengembangan kawasan wista di Indonesia dengan menata dan meningkatkan kualitas rumah penduduk. Nah, pembangunan Sarhunta di KSPN BTS dilakukan demi mendorong wisatawan untuk mengunjungi tempat itu.
“Dengan kondisi rumah penduduk yang kualitasnya telah ditingkatkan itu, maka para wisatawan yang berkunjung bisa lebih nyaman,” jelas Khalawi.
Khalawi menyebut, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sangat membutuhkan bantuan rumah layak huni dari pemerintah. Apalagi dalam situasi Pandemi Covid-19, mereka rentan. Adanya rumah layak huni, baik dari sisi konstruksi bangunan, seperti atap, lantai, dan dinding yang baik membuat mereka bisa hidup sehat. Serta terhindar dari paparan virus tersebut.
“Kami banyak menyalurkan bantuan berupa Sarhunta untuk mendukung KSPN. Dengan bantuan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan geliat sektor pariwisata di tanah air,” tandas Khalawi.
Kepala Disporaparbud Kabupaten Probolinggo, Sugeng Wiyanto mengatakan, pemerintah daerah cukup terbantu dengan adanya bantuan rehap homestay itu. Sebab, banyak anggaran untuk pembangunan fisik dialihkan untuk penanganan Covid-19. Termasuk pembangunan fisik sektor pariwisata.
“Ya tentunya, bantuan tersebut akan sangat bermanfaat bagi, tak hanya bagi warga yang rumah dibangun, tetapi bermanfaat untuk perkembangan pariwisata Bromo. Mudah-mudahan, nanti menambah pendapatan mereka ketika wisata Bromo kembali dibuka,” kata Sugeng secara terpisah.
Ia tak lupa mengimbau kepada masyarakat, baik pelaku wisata maupun pengunjung, untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Seperti memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer. Selain disiplin pada diri sendiri, juga mengajak warga lainnya yang belum patuh Prokes.
“Mari saling mengingatkan untuk disiplin Prokes. Kami yakin, ketika pariwisata bangkit, maka ekonomi warga juga akan ikut bangkit. Karena pentingnya bagi kita semua untuk berpartisipasi mencegah penyebaran Covid-19,” tandas mantan Camat Tongas itu. (saw/asd)