Pasuruan (WartaBromo.com) – Hari Batik Nasional (HBN) biasanya diperingati setiap tanggal 2 Oktober. Dalam memperingati HBN 2021 ini, AQUA Keboncandi bersama dengan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Batik Bina Lestari mengadakan kegiatan edukasi dan pelatihan membatik bagi siswa SMP.
Kegiatan ini secara khusus memfasilitasi para siswa/siswi SMPN 1 Winongan dan sekolah setingkat SMP lainnya di Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan untuk mempraktekkan secara langsung cara pembuatan batik. Mulai dari proses membuat desain, pencantingan, pewarnaan, dan finalisasi hingga menghasilkan selembar kain batik.
Wiwik Suciati selaku guru pendamping menyampaikan bahwa kebudayaan batik harus dilestarikan. Salah satunya dengan memperkenalkan proses pembuatannya kepada para generasi muda. Sebagai anggota KUB Batik Bina Lestari, Wiwik Suciati memiliki keinginan untuk mengajarkan proses membatik pada para siswanya. Dia sempat berpesan agar siswa yang berkesempatan mengikuti praktek membatik ini wajib membagikan ilmunya kepada para siswa lainnya. “Saya berharap mereka bisa menjadi penerus KUB Batik Bina Lestari. Hanya kepada merekalah kita dapat mewariskan kebudayaan batik yang kita banggakan ini,” ujarnya.
Nurul Huda, CSR Koordinator AQUA Keboncandi menyatakan dukungannya atas kegiatan tersebut. Hal ini dalam upaya melestarikan kebudayaan lokal setempat. Terlebih lagi, jika kegiatan tersebut mengarahkan dan membimbing generasi muda untuk berkreasi menghasilkan karya-karya kearifan lokal.
Komitmen AQUA Keboncandi ditunjukkan dengan program pendampingan dan pembinaan KUB Batik Bina Lestari sejak 2012, bermitra dengan Yayasan Social Invesment Indonesia. “Kami berharap KUB Bina Lestari dapat menjadi tempat edukasi dan pembelajaran membatik. Pada program 2021 ini, kami mendukung pendirian 3 sanggar batik di Dusun Tunjungan, Dusun Kletek Lor, dan dusun Kletek Kidul Desa Mendalan,” tegas Nurul Huda.
Manager Program YSII, Musmin Nuryandi menyampaikan bahwa batik khas Desa Mendalan bisa menjadi kebanggaan bagi masyarakat. “Selain sebagai sebuah produk, keterampilan batik juga dapat menceritakan sejarah dan kebudayaan lokal yang kemudian bisa diturunkan kepada generasi-generasi selanjutnya. Saat ini KUB Batik Bina Lestari membuat motif yang berangkat dari kekhasan dari masing-masing dusun,” kata Musmin.
Ia kemudian mencontohkan, miisalnya motif Sukun menjadi ciri khas dari Dusun Sukun. Lalu, motif Gayam dari dusun Tunjungan. Motif daun Lamer dari dusun kletek Lor. Kemudian motif satru dan kacang hijau dari Dusun Kletek Kidul. Dan motif tanaman asam dari Dusun Karangasem.
YSII pun berharap adanya KUB Bina Lestari dapat menguatkan kebudayaan lokal Desa Mendalan sekaligus mendorong terciptanya ekonomi kreatif bagi warga setempat. (day/*)