Mayangan (wartabromo.com) – Guna bangkitkan geliat wisata, Pemkot Probolinggo bekali pengusaha homestay dengan sejumlah adaptasi baru. Mulai dari protokol kesehatan ketat sesuai standart selama pandemi covid19. Sampai pengelolaan destinasi wisata milenial.
Sosialisasi dan pembekalan itu diadakan di lava-lava hotel. Diikuti sekitar 40 peserta dari kelompok dasar wisata, pengelola destinasi wisata dan pengelola pondok pesantren.
Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin menyebut, kepariwisataan merupakan bagian integral pembangunan nasional. Pemerintah ingin geliat destinasi wisata lebih siap dan matang dalam situasi dan kondisi seperti sekarang ini.
“Melalui pelatihan ini, kita ajak pengelola dan pengusaha untuk duduk bersama untuk memikirkan supaya tetap bisa melangkah di situasi pandemi sekarang ini. Dengan catatan harus sesuai dengan protokol kesehatan,” katanya, Selasa (28/9/2021).
Sejauh ini, pemerintah melalui dinas terkait, terus memberikan sosialisasi, gambaran dan konsep. Sehingga para peserta mempunyai sudut pandang yang berbeda dan siap melangkah. Memang awalnya sulit merubah pola lama ke pola baru, seakan-akan menyulitkan.
“Jika tidak mau beradaptasi ke kebiasan baru, sama halnya menolak adanya geliat ekonomi di sektor wisata. Jadi ini butuh keterlibatan bersama dan mau berbenah,” sambung Hadi.
Pembangunan sektor pariwisata mempunyai kedudukan yang strategis dalam kerangka menunjang pertumbuhan perekonomian Kota Probolinggo. Pemerintah melalui Dispopar terus berupaya mendorong pengelolaan destinasi wisata yang sesuai dengan protokol kesehatan.
“Baik itu bagi pengelola destinasi wisata dan jasa wisata termasuk home stay, kita terus melakukan pendampingan melalui pelatihan-pelatihan, kunjungan terbatas melihat tempat-tempat yang sudah benar-benar menerapkan protokol kesehatan dengan kuat,” kata Kepala Dispopar, Budi Krisyanto.
Untuk itu, sejumlah fasilitas protokol kesehatan akan segera direalisasikan. Salah satunya, tempat cuci tangan. Ketika Kota Probolinggo berada di level 2 atau level 1 nantinya diharapkan semuanya siap untuk melaksanakan pengelolaan destinasi wisata dan homestay.
Hal tersebut dilakukan agar terhindar dari anggapan negatif atau komplain dari pengunjung wisata. Dispopar akan menyegerakan vaksin dan memastikan para pengelola destinasi wisata telah divaksin. (lai/saw)