Pasuruan (wartabromo.com) – Ciri-ciri anak autis sebenarnya dapat dideteksi melalui perilaku hingga kebiasaan yang ditunjukkan dalam kegiatan sehari-hari. Dalam dunia medis, istilah autisme lebih merujuk pada gangguan spectrum autisme yang dikenal sebagai autism spectrum disorder (ASD).
Umumnya, autisme tersebut lebih sering dialami oleh anak-anak di dalam masa pertumbuhan. Gangguan ini mengakibatkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi anak terganggu.
Gejala maupun ciri-ciri autisme sangat penting diketahui oleh orang tua sejak dini. Dilansir dari alodokter.com, ini ciri-ciri anak autis:
1. Gangguan Perilaku
Seorang anak yang autis umumnya menunjukkan pola perilaku yang khas dan tidak sama seperti anak pada umumnya. Berikut diantaranya:
– Marah, menangis, atau tertawa tanpa alasan yang jelas
– Hanya menyukai atau mengonsumsi makanan tertentu
– Melakukan tindakan atau gerakan tertentu dilakukan secara berulang, seperti mengayun tangan atau memutar-mutarkan badan
– Hanya menyukai objek atau topik tertentu
– Melakukan aktivitas yang membahayakan dirinya sendiri, seperti menggigit tangan dengan kencang atau membenturkan kepala ke dinding
– Memiliki bahasa atau gerakan tubuh yang cenderung kaku
– Sulit tidur
2. Kesulitan Berkomunikasi
Masalah komunikasi yang kerap dialami anak penderita autisme, antara lain sulit bicara, menulis, membaca, dan memahami bahasa isyarat, seperti menunjuk dan melambai.
Hal ini kemudian membuat anak tersebut sulit untuk memulai percakapan dan memahami maksud dari suatu perkataan atau petunjuk yang diberikan orang lain.
Tak jarang anak dengan autisme mengucapkan satu kata secara berulang atau yang beberapa waktu lalu didengarnya. Juga, mengucapkan sesuatu dengan nada tertentu atau seperti sedang bersenandung, atau sering tantrum.
3. Mengalami Gangguan dalam Menjalin Hubungan Sosial
Ciri-ciri anak autis berikutnya adalah sulit bersosialisasi. Anak autisme sering kali terlihat asyik dengan dunianya sendiri, sehingga sulit terhubung dengan orang-orang di sekitarnya.
Terkadang anak autis juga terlihat kurang responsif atau sensitif terhap perasaannya sendiri atau pun orang lain. Oleh karena itu, anak autis tidak mudah berteman, bermain dan berbagi mainan dengan teman, atau fokus terhadap suatu objek atau mata pelajaran di sekolah.
Kendati demikian, gejala autisme tidak selamanya buruk. Beberapa anak dengan autisme ada yang memiliki kelebihan atau bakat di bidang tertentu, seperti mampu belajar secara rinci lalu mengingatnya untuk waktu yang lama dan tertarik mempelajari seni musik dan menggambar. (trj/may)