Pasuruan (Wartabromo.com) – Prestasi atlet asal Kabupaten Pasuruan menjadi magnet tersendiri buat kontingen Jawa Timur. Di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, 12 atlet Kabupaten Pasuruan bakal dikirim sebagai peserta yang turun di turnamen nasional itu.
Ke-12 atlet itu berlaga pada 7 cabang olahraga. Mulai dari atletik, bulu tangkis, dayung canoeing, pencak silat. Kemudian selam (kolam), selam laut atau olahraga bawah laut (OBA) dan juga sepatu roda. Atlet sepatu roda, Delfa Amalya Putri memang atlet asli Kabupaten Pasuruan. Namun, dia banyak berlatih di klub Malang. Hal ini karena belum ada venue sepatu roda di Kabupaten Pasuruan.
Ketua KONI Kabupaten Pasuruan, H Moch Mulyadi mengaku bangga ada beberapa atletnya bisa memperkuat kontingen Jawa Timur di ajang PON XX Papua. Menurutnya, hal ini menjadi modal positif bahwa pembinaan yang dilakukan KONI Kabupaten Pasuruan cukup berhasil.
Salah satu andalan kontingen Jawa Timur ada pada cabor Selam. Manager Selam kontingen PON Jawa Timur, Andi Lukito menyatakan, saat ini para atlet selam di tempa pemusatan Latihan di beberapa venue.
Untuk selam kolam dipusatkan di kolam renang Saygon Purwosari Pasuruan.
Sementara Puslatda untuk OBA berada di pantai pasir putih Situbondo. “Dari target 22 atlet yang terjun dalam cabor kolam, kami harapkan bisa meraih 14 sampai 16 emas,” tegas pria asal Kejapanan Gempol ini.
PON XX tahun 2021 di Papua bakal dilaksanakan pada 2-15 Oktober 2021.
Sejumlah persiapan dari masing-masing kontingen sudah dimulai sejak dini. Pelatih Selam, M Riyad optimistis dengan semua atlet Selam yang dilatihnya. “Tim sudah siap turun di PON berdasarkan hasil simulasi selam laut dari 4 atlet sudah finish di semua rambu,” tegas Riyad.
Tentang perkembangan atlet asal Kabupaten Pasuruan, Riyad menegaskan hampir semua atlet, termasuk asal Kabupaten Pasuruan, perkembangannya sudah sesuai progres. “Semoga tidak ada kendala dalam beberapa hari ke depan,” harapnya.
Salah satu atlet selam laut, Dahniar Dinda Mahsila Annisa mengaku senang bisa terjun di ajang PON Papua. Biasanya ia berlaga di ajang selam kolam. “Selam laut ini sedikit berbeda dengan selam kolam. Meski sama-sama tujuannya pemenangnya adalah yang paling cepat,” tegas Niar, panggilan akrabnya.
Selam OBA memiliki spesifikasi sendiri. Para atlet seperti mencari rambu. Para atlet selam laut tertantang karena lombanya berada di laut. Sehingga menyesuaikan pasang surut dan arus laut. Terkadang hanyut karena terbawa arus dan tidak ketemu rambunya.
Niar sendiri mencatatkan prestasi sebagai atlet selam yang moncer. Pada 2018, ia meraih Perak Kejurnas. Kemudian merengkuh Emas di ajang Pekan Olahraga TNI AL (Poral) pada 2019. Lalu, merebut emas di Kasal Cup. Dan juga perunggu di kejurnas. “Event Poral dan Kasal Cup itu juga kompetitif. Setingkat dengan kejuaraan nasional,” tegasnya. (day/da)