Probolinggo (WartaBromo) – Daftar tunggu keberangkatan haji di Kabupaten Probolinggo kini mencapai 32 tahun. Ini sebagai efek dari pembatalan pemberangkatan haji oleh Pemerintah Indonesia dalam masa pandemi Covid-19.
“Seumpama daftar sekarang, berangkatnya masih tahun 2053 atau 32 tahun mendatang. Haji kan memang 2 tahun terakhir tidak ada pemberangkatan. Jadi otomatis pemberangkatannya juga molor,” ujar Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo, Akhmad Sruji Bahtiar, pada Rabu, 25 Agustus 2021.
Tahun ini, rencananya ada 774 CJH yang akan diberangkatkan ke Saudi Arabia. Namun, hal tersebut terpaksa dibatalkan melalui keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 660 tahun 2021 tentang pembatalan keberangkatan jamaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1442 Hijriyah atau 2021 masehi.
Bahtiar melanjutkan, sebenarnya ratusan jamaah calon haji yang akan berangkat sudah siap. Mulai dari dokumen visa hingga faktor kesehatan. Bahkan sebagian ada yang sudah menerima vaksin.
“Sebenarnya sudah ready. Namun, karena ini adalah keputusan pemerintah, maka mereka pun batal berangkat,” jelas alumnus Ponpes Nurul Jadid Paiton itu.
Ia berharap, pandemi Covid-19 ini dapat segera berakhir. Sehingga tahun depan calon jamaah haji (CJH) bisa kembali diberangkatkan. Serta tidak lagi terjadi penundaan untuk melakukan ibadah ke Tanah Suci Makkah-Madinah.
Pasalnya, ia mengkhawatirkan ada jamaah yang meninggal dunia dalam masa penantian daftar tunggu pemberangkatan. “Semoga saja tahun depan kondisi sudah kembali normal, biar tidak semakin lama daftar tunggunya,” harapnya.
Parwi (74), salah seorang CJH dari Desa/Kecamatan Paiton mengaku khawatir dengan penundaan pemberangkatan haji ini. Sebab, usianya sudah tua. Padahal, ia sudah berencana berangkat pada 2020 lalu.
“Istri saya juga sudah tua, semoga saja tahun depan masih ada umur dan haji sudah dibuka,” ungkap suami dari Satonah tersebut. (cho/saw)